Afrika Barat mengalami peningkatan kasus Ebola sementara penurunan kasusnya terhenti, kata WHO
Jumlah kasus baru Ebola meningkat selama dua minggu berturut-turut di Afrika Barat, dan hampir dua kali lipat di Guinea, menunjukkan bahwa penurunan penyakit yang terjadi pada awal tahun ini telah terhenti, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu.
Upaya untuk memberantas virus mematikan ini terhambat oleh ketidakpercayaan masyarakat terhadap petugas kesehatan, dan banyaknya orang yang terus menyembunyikan teman dan kerabat yang sakit dari pihak berwenang, terutama di ibu kota Guinea, Conakry, kata para pejabat.
Afrika Barat mencatat 144 kasus baru Ebola yang terkonfirmasi dalam seminggu hingga 8 Februari, dibandingkan dengan 124 kasus pada minggu sebelumnya, kata WHO dalam sebuah laporan.
“Meskipun ada perbaikan dalam penemuan dan manajemen kasus, praktik penguburan dan keterlibatan masyarakat, penurunan jumlah kasus masih terhenti,” kata badan PBB tersebut.
Di Guinea, tempat wabah ini dimulai, terdapat 64 kasus baru dibandingkan 39 kasus pada minggu sebelumnya.
“Ancaman terbesar untuk mencapai tujuan kami nol kasus dalam 60 hari adalah resistensi di Conakry,” kata Dr. Sakoba Keita, koordinator nasional untuk memerangi epidemi di Guinea, mengatakan.
Presiden Guinea Alpha Conde telah mengumumkan rencana untuk tidak mempunyai kasus Ebola pada awal Maret.
Namun sebagai gambaran tantangan yang masih ada, para pemuda dari Yimbaya di pinggiran Conakry turun ke jalan pada hari Senin, membakar ban setelah seorang imam yang dicurigai melakukan pemakaman rahasia Ebola ditahan oleh pihak berwenang.
PBB mengatakan minggu ini bahwa 70 sekolah di seluruh negeri tidak dapat dibuka karena kecurigaan masyarakat setempat bahwa peralatan medis dibagikan kepada siswa.
Wabah terburuk yang pernah tercatat kini telah menewaskan sedikitnya 9.177 orang dari 22.894 kasus yang tercatat, terutama di tiga negara Afrika Barat yang terkena dampak paling parah, yakni Guinea, Sierra Leone, dan Liberia.
Sierra Leone tetap menjadi negara dengan penularan tertinggi, meskipun jumlah kasus turun dari minggu ke minggu menjadi 76 dari 80. Liberia, yang pernah menjadi pusat wabah, hanya melaporkan tiga kasus dalam periode yang sama.
Presiden Barack Obama mengatakan pada hari Rabu bahwa ia memulangkan hampir seluruh pasukan AS yang memerangi epidemi Ebola di Afrika Barat, menandai fase baru dalam perjuangan untuk membantu negara-negara tersebut mencapai angka nol kasus. Guinea mempunyai jalan terpanjang untuk mengakhiri wabah ini, tambahnya.
Obama mengatakan negara-negara kaya harus berinvestasi untuk memastikan negara-negara miskin memiliki sistem kesehatan dasar untuk mendeteksi dan melawan penyakit.
“Ini bukan amal,” katanya dalam pidatonya di Gedung Putih. “Investasi yang kami lakukan di luar negeri adalah untuk kepentingan kami sendiri.”