Akademisi AS, mantan pejabat senior bertemu dengan kepala perunding nuklir Korea Utara di tengah kebuntuan

Akademisi AS, mantan pejabat senior bertemu dengan kepala perunding nuklir Korea Utara di tengah kebuntuan

Akademisi AS dan mantan pejabat senior bertemu dengan kepala perundingan nuklir Korea Utara di Singapura pada hari Minggu untuk mengetahui posisi masing-masing di tengah pertikaian selama bertahun-tahun mengenai pengembangan senjata nuklir Korea Utara.

Leon Sigal, direktur Proyek Keamanan Koperasi Asia Timur Laut di Dewan Penelitian Ilmu Sosial, sebuah organisasi nirlaba yang berbasis di AS, mengatakan kepada wartawan bahwa pertemuan tersebut akan membahas program rudal nuklir Korea Utara. Dia berkata, “Ini adalah dua cara untuk mengukur suhu satu sama lain.”

AS dan Korea Utara tidak memiliki hubungan diplomatik formal, namun mantan pejabat AS kadang-kadang bertemu dengan diplomat Korea Utara dalam upaya untuk menyelesaikan kebuntuan mengenai upaya Pyongyang membuat rudal bersenjata nuklir jarak jauh yang mampu mencapai daratan AS.

Tim Korea Utara dipimpin oleh Ri Yong Ho, kepala negosiator perundingan perlucutan senjata enam negara.

Korea Utara telah mengindikasikan kesediaannya untuk bergabung kembali dalam perundingan yang telah lama terhenti, namun menolak keras tuntutan AS agar negara tersebut terlebih dahulu mengambil langkah konkrit untuk menunjukkan komitmennya terhadap tujuan denuklirisasi.

Awal bulan ini, Korea Utara mengatakan kepada Amerika Serikat bahwa mereka siap menerapkan moratorium sementara terhadap uji coba nuklirnya jika Washington membatalkan rencana latihan militer dengan Korea Selatan tahun ini. Washington menyebut bahwa menghubungkan latihan militer tersebut dengan kemungkinan uji coba nuklir merupakan “ancaman tersirat” namun menyatakan pihaknya terbuka untuk berdialog dengan Korea Utara.

Pyongyang diyakini memiliki sejumlah bom nuklir mentah dan telah melakukan tiga uji coba nuklir sejak tahun 2006. Namun para ahli berbeda pendapat mengenai sejauh mana pemerintah yang tidak jelas ini telah mencapai kemajuan dalam teknologi yang dibutuhkan untuk membuat hulu ledak menjadi mini.

Ketika ditanya apakah kedua belah pihak juga akan membahas serangan peretasan baru-baru ini terkait film komedi “The Interview”, Sigal berkata, “Saya rasa kita tidak akan membahas sebanyak itu.”

AS menyalahkan Korea Utara karena melumpuhkan serangan dunia maya terhadap Sony Entertainment, yang merilis film yang menggambarkan pembunuhan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, dan kemudian menjatuhkan sanksi baru terhadap negara tersebut. Pyongyang membantah bertanggung jawab atas serangan siber tersebut dan menuduh AS merekayasa pemadaman internet baru-baru ini di negara tersebut.

Pihak lain yang mengambil bagian dalam pembicaraan di Singapura, yang berlanjut hingga Senin, termasuk mantan utusan khusus AS untuk Korea Utara Stephen Bosworth, mantan wakil perunding nuklir Joseph DeTrani dan Tony Namkung, mantan wakil direktur Institut Studi Asia Timur di Berkeley.

situs judi bola