Aktivis: Pasukan Suriah memerangi pembelot; 5 Dibunuh

BEIRUT – Pasukan keamanan Suriah bentrok dengan orang-orang bersenjata yang diyakini sebagai pembelot tentara pada hari Senin, menewaskan sedikitnya lima tentara pemerintah, kata seorang aktivis.

Pertempuran tersebut merupakan yang terbaru dari serangkaian pertempuran kecil, sebagian besar terjadi di barat laut negara tersebut, yang menunjukkan pemberontakan yang telah berlangsung selama tujuh bulan terhadap Presiden Bashar Assad menjadi semakin termiliterisasi.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di London mengatakan lima tentara dan anggota pasukan keamanan lainnya tewas di kota Qusair, dekat perbatasan dengan Lebanon. Kota ini telah menyaksikan bentrokan antara tentara dan tersangka pembelot selama berminggu-minggu.

Di utara, pasukan juga memerangi tersangka pembelot di kota Hass, yang menyebabkan 17 orang terluka. Menurut observatorium, tidak jelas apakah warga sipil termasuk di antara korban.

Mustafa Osso, seorang aktivis hak asasi manusia yang tinggal di Suriah, mengatakan ada juga bentrokan pada hari Senin di dekat wilayah Jabal al-Zawiya, dekat Hass, namun dia belum mengetahui mengenai korban jiwa.

Observatorium juga mengatakan dua warga sipil tewas dan enam lainnya terluka di pusat kota Homs dalam penggerebekan yang dilakukan pasukan keamanan. Kota ini telah menjadi fokus utama protes.

Pemberontakan di Suriah dimulai lebih dari tujuh bulan lalu oleh sebagian besar pengunjuk rasa damai yang berupaya menggulingkan rezim yang telah berkuasa selama lebih dari empat dekade.

Dalam beberapa minggu terakhir, terdapat laporan mengenai pengunjuk rasa yang mengangkat senjata dan tentara Suriah yang membelot dari militer dan mengarahkan senjatanya ke arah tentara. Para pengunjuk rasa mengadakan demonstrasi untuk mendukung Tentara Pembebasan Suriah, sekelompok pembelot yang menuntut operasi bersenjata di seluruh negeri.

PBB mengatakan lebih dari 3.000 orang telah tewas sejak pemberontakan dimulai pada pertengahan Maret.

Observatorium tersebut juga mengatakan para pengunjuk rasa berkumpul di provinsi barat laut Idlib pada hari Senin untuk mengecam Liga Arab karena gagal menangguhkan keanggotaan Suriah dalam pertemuan di Kairo pada hari Minggu.

Negara-negara Teluk yang ingin menangguhkan Suriah karena tindakan keras pemerintah tidak mendapatkan dukungan yang cukup untuk meloloskan undang-undang tersebut, yang mencerminkan perpecahan yang mendalam di antara 22 negara yang tergabung dalam badan tersebut.

Liga Arab memberi Suriah batas waktu 15 hari untuk melakukan gencatan senjata. Jika Suriah tidak mematuhinya, organisasi tersebut akan bertemu lagi dalam sesi darurat.

togel sdy