Anak-anak yang pingsan harus dibaringkan miring, kata dokter
Anak-anak yang pingsan dan ditempatkan miring memiliki peluang lebih kecil untuk dirawat di rumah sakit, menurut sebuah studi baru dari Eropa.
“Ini hanyalah bagian sederhana dari teknik pertolongan pertama dan resusitasi yang dapat diajarkan kepada siapa pun,” kata Dr. Elizabeth Murray, yang tidak terlibat dalam penelitian baru ini tetapi merupakan pakar pengobatan darurat pediatrik di Golisano, Universitas Rochester Medicine. Rumah Sakit Anak di New York.
Yang disebut posisi pemulihan adalah pasien duduk miring, dengan mulut menghadap ke bawah agar cairan dapat mengalir. Peneliti studi mengatakan posisi ini sebaiknya digunakan pada anak-anak yang tidak sadarkan diri dan bernapas normal dengan saluran udara yang sudah bersih.
Namun apakah orang tua mengetahui hal ini? Untuk mengetahuinya, para peneliti mengamati data 553 bayi dan anak-anak hingga usia 18 tahun yang dibawa ke 11 ruang gawat darurat anak di seluruh Eropa pada tahun 2014 karena kehilangan kesadaran.
Sebagaimana dilaporkan dalam Archives of Disease in Childhood, usia rata-rata adalah sekitar tiga tahun. Rata-rata waktu yang dihabiskan dalam keadaan tidak sadarkan diri adalah sekitar dua menit, meskipun sekitar sepertiga dari kelompok kehilangan kesadaran selama lebih dari 20 menit.
Sekitar satu dari lima pasien memiliki kondisi yang sudah ada sebelumnya seperti epilepsi. Dan sekitar setengah dari pasien sebelumnya pernah kehilangan kesadaran.
Sekitar 26 persen orang tua menempatkan anak mereka pada posisi pemulihan, dan sekitar 70 persen dari orang tua tersebut melaporkan bahwa mereka mempelajari teknik tersebut dari dokter atau kelas pertolongan pertama.
Mereka yang ditempatkan pada posisi pemulihan pada akhirnya memiliki kemungkinan 72 persen lebih kecil untuk dirawat di rumah sakit dibandingkan mereka yang tidak ditempatkan pada posisi tersebut.
Lebih dari separuh orang tua mencoba teknik lain. Beberapa teknik tersebut berpotensi membahayakan, termasuk mengguncang dan menampar anak. Para orang tua melaporkan mempelajari teknik-teknik yang berpotensi berbahaya tersebut dari anggota keluarga atau media.
“Anda dapat memahami mengapa seorang anggota keluarga melakukan apa saja untuk menghentikannya,” kata Murray. “Sama seperti demam atau kondisi medis lainnya, ada obat-obatan atau cerita rakyat yang berpotensi menular.”
Anak-anak yang orang tuanya menggunakan teknik yang berpotensi berbahaya untuk mencoba memulihkan kesadaran dua kali lebih mungkin dirawat di rumah sakit, menurut para peneliti, yang dipimpin oleh Dr. Sebastien Julliand dari Universitas Paris Diderot di Perancis.
Orang-orang yang tidak tahu apa yang harus dilakukan ketika seorang anak kehilangan kesadaran harus menghubungi 911, kata Murray kepada Reuters Health. Di AS, angkanya adalah 911.
“Sangat penting untuk diingat bahwa sebagian besar petugas operator di sistem 911 kami dapat memberikan saran melalui telepon,” katanya.
Lebih lanjut tentang ini…