BAE Systems dan EADS mengkonfirmasi pembicaraan gabungan

BAE Systems dan EADS mengkonfirmasi pembicaraan gabungan

Kontraktor pertahanan Inggris BAE Systems PLC dan raksasa kedirgantaraan Eropa EADS NV mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka sedang dalam pembicaraan untuk menggabungkan bisnis mereka ke dalam grup kedirgantaraan dan pertahanan global.

Perusahaan-perusahaan tersebut mengatakan bahwa berdasarkan rencana merger, pemegang saham BAE Systems akan memiliki 40 persen dan pemegang saham EADS 60 persen dari grup yang diperbesar tersebut.

Dalam sebuah pernyataan kepada Bursa Efek London yang mengkonfirmasi diskusi tersebut, BAE dan EADS menunjuk pada “sejarah panjang kolaborasi” pada proyek-proyek seperti jet Eurofighter Typhoon, yang sebagian dirakit di Inggris dan kemudian dibangun oleh EADS di tempat lain di Eropa.

Transaksi tersebut akan menyatukan dewan direksi dan manajemen perusahaan, namun mereka akan tetap dicatatkan secara terpisah di bursa saham, kata pernyataan itu.

EADS harus membayar 200 juta pound ($322,1 juta) kepada pemegang sahamnya sebelum penyelesaian kesepakatan apa pun untuk menyelaraskan kebijakan pembayaran dividen perusahaan yang berbeda.

BAE yang berbasis di Inggris dan European Aeronautic Defense & Space Company yang berbasis di Leiden, Belanda mengakui sifat sensitif dari bisnis globalnya dan mengatakan bahwa mereka telah memulai diskusi dengan “berbagai negara” mengenai implikasi dari potensi merger.

Kesepakatan yang diusulkan akan mengubah pasar pertahanan Eropa hingga tidak dapat dikenali lagi, menurut analis IHS Jane, Guy Anderson, yang dapat berarti tekanan besar bagi regulator dari AS hingga Brussels.

“Ini berpotensi lebih besar dibandingkan merger Euro tahun 99 yang menciptakan EADS,” kata Anderson. “Seruan untuk melakukan konsolidasi guna menyelamatkan industri pertahanan Eropa telah digaungkan selama bertahun-tahun, dan hal ini nampaknya terjadi dalam cara yang lebih besar dari yang diharapkan.”

Karena BAE dan EAD sudah berkolaborasi dalam Eurofighter dan memiliki dua dari tiga bagian grup pembuat rudal MBDA, merger akan mengubah struktur kepemilikan di seluruh Eropa dan perlu meyakinkan regulator bahwa hal tersebut tidak akan merugikan persaingan.

“Mungkin perlu waktu untuk mengungkap semua detailnya dan menemukan tingkat tumpang tindih yang sebenarnya,” tambah Anderson.

Kesepakatan apa pun mengenai persyaratan merger akan memerlukan persetujuan dewan direksi kedua perusahaan, menurut pernyataan bursa.

Perusahaan memiliki waktu hingga 10 Oktober untuk mengumumkan kesepakatan atau mereka tidak berniat melakukan merger.

Bulan lalu, BAE yang berbasis di Inggris melaporkan sedikit penurunan laba semester pertama dan memperingatkan mengenai prospek AS di tengah ketidakpastian belanja pertahanan menjelang pemilihan presiden bulan November.

SDY Prize