Bagaimana mencegah stres mengambil alih hidup Anda
Menjadi seorang wirausaha sering kali berarti menerima stres sebagai bagian dari hidup Anda – seperti seorang paman yang tidak dicintai di meja makan. Meski stres tidak mungkin dihindari, namun tidak harus menjadi tamu tetap di rumah. Inilah cara mencegah stres mengambil alih hidup Anda.
Bersikaplah sosial.
Sebuah studi penting UCLA pada tahun 2000 menunjukkan bahwa lingkaran pertemanan memberikan alternatif terhadap respons stres normal tubuh untuk menghindari atau melawan. Penelitian yang dilakukan pada wanita menunjukkan bahwa ketika wanita berkumpul dengan wanita lain, mereka melepaskan lebih banyak oksitosin, hormon cinta ibu yang sering dikaitkan dengan menyusui – hormon yang memiliki efek sangat menenangkan.
Sebuah studi tahun 2011 terhadap kedua jenis kelamin yang diterbitkan dalam Journal of Social Psychology menemukan bahwa, selama masa-masa stres, menjadi sahabat menurunkan kadar hormon stres kortisol. Hubungan sosial meningkatkan rasa memiliki, membantu menangkal perasaan kesepian dan isolasi, meningkatkan rasa harga diri dan rasa aman; sesuatu yang dapat digunakan oleh semua pengusaha, terutama ketika mereka sedang melalui masa-masa sulit dalam bisnisnya. Luangkan waktu dalam jadwal Anda untuk makan siang bersama teman, menjadi sukarelawan di organisasi lokal, atau menciptakan peluang interaksi sosial di perusahaan Anda.
Terkait: 3 Tanda Kamu Butuh Liburan Sekarang
Tulis di jurnal.
Penelitian terhadap mahasiswa menemukan bahwa menulis jurnal adalah salah satu bentuk pelepasan emosi. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal Psychological Science pada tahun 2012 menunjukkan tuliskan pemikiran Anda di atas kertas dan kemudian buang ke tempat sampah adalah cara yang efektif untuk menjernihkan pikiran. Menuliskan pikiran negatif bisa menjadi salah satu cara menjernihkan pikiran dari stres, namun menuliskan pikiran positif dalam jurnal rasa syukur juga bermanfaat. Perasaan bersyukur ternyata juga ampuh membantu mengatasi stres. Jika Anda merasa membuat jurnal terlalu membosankan, luangkan beberapa menit setiap hari untuk menuliskan tiga hal yang Anda syukuri.
Masukkan latihan meditasi harian ke dalam jadwal Anda.
Meditasi mindfulness telah menjadi kata kunci dalam literatur stres dan depresi dan telah terbukti menawarkan banyak manfaat kognitif, termasuk meningkatkan perhatian dan meningkatkan kepadatan materi abu-abu di otak. Sebuah studi tahun 2013 yang diterbitkan di Psychoneuroendocrinology menemukan hanya 25 menit meditasi kesadaran setiap hari hanya itu yang Anda butuhkan untuk menenangkan pikiran dalam situasi stres.
Terkait: 5 alasan mengapa Anda harus mendapatkan meja sekarang
Ubah pola makan Anda.
Mengonsumsi makanan yang tepat dapat mengurangi stres dan membuat suasana hati Anda lebih baik. Makanan kaya vitamin C seperti jeruk, grapefruit dan stroberi serta makanan kaya magnesium seperti bayam dan biji labu dapat menurunkan kadar hormon stres kortisol. Magnesium dikombinasikan dengan vitamin B6 (ditemukan dalam bayam) menghasilkan serotonin – hormon alami “perasaan baik” dalam tubuh. Meskipun banyak dari kita yang mengonsumsi makanan manis ketika sedang stres, karbohidrat dengan indeks glikemik tinggi seperti muffin dan donat memang meningkatkan kadar serotonin dengan cepat, sehingga langsung meningkatkan kadar serotonin, namun efeknya hanya berumur pendek. Memilih karbohidrat dari biji-bijian seperti oatmeal, roti gandum utuh, atau popcorn yang diberi air-pop akan meningkatkan kadar serotonin tanpa membuat gula darah Anda naik turun. Anda hanya membutuhkan 30 gram karbohidrat untuk mendapatkan efek serotonin.
Mengejar tidur.
Tidur yang cukup penting untuk mendorong pemulihan tubuh dan pikiran, yang dapat membantu Anda melewati situasi stres.
Bersikaplah fisik.
Itu benar. Olahraga bisa membuat rileks! Latihan aerobik secara teratur mengurangi kadar hormon stres tubuh, seperti adrenalin dan kortisol, serta merangsang produksi endorfin, bahan kimia di otak yang bertindak sebagai peningkat suasana hati. Endorfin bertanggung jawab atas apa yang dikenal sebagai “runner’s high” dan perasaan rileks serta optimisme yang muncul setelah berolahraga.
Terkait: Membanjiri? Terlalu banyak bekerja? Obat untuk kelebihan beban kerja.