Biden mengatakan warga Ukraina ‘memiliki hak untuk membela diri’, bungkam atas pengiriman senjata AS
Berbicara di Jerman pada akhir pekan untuk membantu mencapai solusi diplomatik terhadap agresi Rusia di Ukraina, Wakil Presiden Joe Biden mengatakan warga Ukraina “memiliki hak untuk membela diri” tetapi tidak membahas kemungkinan bahwa Amerika Serikat tidak akan mengirimkan senjata kepada mereka.
Biden berada di Munich bersama Menteri Luar Negeri John Kerry untuk mendukung upaya diplomasi Jerman-Prancis, yang menurutnya “sepadan dengan upaya yang dilakukan.”
Biden mengatakan dia dan para pemimpin Amerika lainnya berpikir mereka harus mengupayakan perdamaian yang terhormat, namun mereka juga percaya bahwa rakyat Ukraina “memiliki hak untuk membela diri.”
Dia menyatakan bahwa dampak sanksi ekonomi yang dikenakan terhadap Rusia atas tindakannya akan memburuk jika para pemimpin menolak menerima solusi damai dan terus meningkatkan konflik, kata Gedung Putih pada hari Sabtu.
Pasukan militer Rusia mulai mengambil alih sebagian wilayah timur Ukraina pada akhir Februari 2014, setelah pengunjuk rasa dan warga Ukraina lainnya membantu menggulingkan Presiden Viktor Yanukovych yang didukung Moskow. Dan dalam beberapa minggu, Rusia memulai upayanya yang akhirnya berhasil untuk mencaplok wilayah Krimea di Ukraina timur.
Menanggapi seruan baru-baru ini di Washington dan Kiev agar AS memberikan senjata mematikan seperti sistem anti-tank dan anti-mortir kepada Ukraina yang menjadi sasaran perlawanan untuk melawan separatis yang didukung Rusia, Moskow mengatakan awal pekan ini bahwa tindakan seperti itu akan mengancam keamanan nasionalnya. .
Saat berada di Munich, Biden juga bertemu dengan Presiden Ukraina Petro Poroshenko untuk membahas upaya diplomatik dan menjanjikan dukungan AS terhadap perekonomian Ukraina saat negara tersebut melakukan reformasi, menurut Gedung Putih.
Biden tetap skeptis bahwa para pejabat Rusia akan berkomitmen terhadap solusi diplomatik, dengan mengatakan bahwa mereka akan dinilai berdasarkan tindakan mereka di lapangan, “bukan berdasarkan dokumen yang mereka tandatangani.”
Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Prancis Francois Hollande melakukan perjalanan ke Kiev pada hari Kamis dan Moskow pada hari Jumat.
Mereka berusaha memastikan penyelesaian konflik secara damai, berdasarkan perjanjian Minsk pada 24 September 2014.
Mendesak gencatan senjata segera, Poroshenko menegaskan bahwa konflik harus diselesaikan, bukan dibekukan.
“Tidak ada solusi sementara,” katanya pada Konferensi Keamanan Munich di tengah kesibukan diplomasi internasional untuk menenangkan konflik Ukraina.
Poroshenko juga memperbarui seruan Kiev untuk memasok senjata pertahanan, sesuatu yang ditentang oleh negara-negara Eropa.
Associated Press berkontribusi pada laporan ini.