Daerah karantina Liberia tempat munculnya kasus baru Ebola
Pihak berwenang Liberia mengkarantina dua rumah pada hari Selasa setelah jenazah seorang anak laki-laki berusia 17 tahun yang mengidap Ebola ditemukan. Hal ini memicu kekhawatiran bahwa negara Afrika Barat tersebut akan menghadapi wabah penyakit ini lagi hampir dua bulan setelah negara tersebut dinyatakan bebas Ebola.
“Liberia kembali mengalami infeksi Ebola,” Tolbert Nyenswah, wakil menteri kesehatan dan kepala tim tanggap Ebola Liberia, mengatakan kepada The Associated Press.
Anak laki-laki itu meninggal di rumahnya dan dikuburkan dengan aman untuk mencegah penyebaran penyakit, kata Nyenswah. Daerah Nedowein tempat dia meninggal berada di dekat bandara internasional Liberia, sekitar 30 mil (48 kilometer) selatan ibu kota, Monrovia.
Tim sedang menyelidiki bagaimana anak laki-laki itu bisa terinfeksi, kata Nyenswah. Kawasan tersebut tidak dekat dengan perbatasan Liberia dengan Sierra Leone dan Guinea, negara tetangga yang masih memiliki kasus Ebola.
Organisasi Kesehatan Dunia mendeklarasikan Liberia bebas Ebola pada 9 Mei setelah 42 hari tidak ada kasus baru. Liberia menjadi negara yang paling terkena dampaknya dengan lebih dari 4.800 kematian dari total lebih dari 11.100 kematian akibat wabah ini.
Satu kasus Ebola berarti suatu negara terjangkit Ebola, Dr. Margaret Harris, juru bicara WHO di Jenewa, mengatakan.
Setelah periode peralihan selama 42 hari berakhir, ada periode kewaspadaan tinggi selama 90 hari dengan adanya sistem pengawasan, kata Harris.
“Hal ini menunjukkan bahwa sistem yang diterapkan di Liberia berfungsi dengan baik,” katanya, seraya menambahkan bahwa masih harus ditentukan apakah kasus baru di Liberia ini dapat diisolasi.
Ebola bertahan lama di dalam tubuh, kata Ben Neuman, ahli virologi di Universitas Reading di Inggris.
“Kekhawatiran terbesar di sini adalah: Apakah orang ini menulari orang lain sebelum dia meninggal?” kata Neuman.
Ini adalah satu-satunya kasus yang diketahui di Liberia saat ini, menurut Kepala Respons Ebola Liberia, Nyenswah.
Bocah tersebut meninggal pada tanggal 28 Juni dan dimakamkan pada hari itu juga, kata pejabat Liberia Nyenswah, mengoreksi pernyataan sebelumnya bahwa dia meninggal pada tanggal 24 Juni.
Makanan dikirim ke rumah-rumah yang dikarantina, katanya.
Ebola ditularkan melalui kontak langsung dengan cairan tubuh pengidap virus tersebut. Jenazah orang yang meninggal karena Ebola juga sangat menular.
Wabah Ebola di Afrika Barat adalah yang terburuk yang pernah tercatat dan penyakit ini terus berlanjut di Sierra Leone dan Guinea, tempat Ebola pertama kali dilaporkan pada bulan Maret 2014.