Den Haag ‘prihatin’ dengan tertundanya perbatasan Gibraltar-Spanyol
GIBRALTAR (AFP) – Menteri Luar Negeri William Hague mengatakan dia mempunyai “kekhawatiran serius” setelah Gibraltar menuduh Madrid sengaja menyebabkan penundaan lalu lintas mobil ke dan dari wilayah sengketa Inggris ke Spanyol.
Kendaraan yang meninggalkan Gibraltar harus menunggu hampir enam jam untuk melintasi perbatasan antara Gibraltar dan Spanyol sejak Jumat ketika pihak berwenang Spanyol menggeledah “hampir setiap kendaraan”, kata pemerintah Gibraltar.
“Pemerintah Spanyol telah memberlakukan penundaan yang tidak perlu ini pada orang lanjut usia, anak-anak dan orang sakit dalam suhu panas hingga 30 derajat,” tambahnya dalam sebuah pernyataan.
“Penyiksaan ini menyebabkan ambulans dikerahkan untuk merawat orang-orang dengan kondisi medis.”
Pada hari Jumat, seorang pria Spanyol yang terjebak dalam antrian untuk melintasi perbatasan harus dibawa ke rumah sakit karena nyeri dada, kata pernyataan itu.
Pihak berwenang Gibraltar sedang mengatur distribusi air kemasan.
Hague menelepon rekannya dari Spanyol pada hari Minggu untuk menyatakan “keprihatinan serius” tentang penundaan tersebut, kata Kementerian Luar Negeri.
Selain seruan tersebut, kementerian mengungkapkan bahwa Inggris telah mengajukan protes kepada duta besar Spanyol di London.
“Kekhawatiran utama kami saat ini adalah pemulihan hak dasar masyarakat atas kebebasan bergerak, dan kami ingin berupaya mencapai solusi cepat yang akan membantu meringankan situasi yang sangat sulit dan masalah kemanusiaan di perbatasan dan kembali memungkinkan operasi normal. ” kata seorang juru bicara.
Perselisihan mengenai penyeberangan perbatasan ini menyusul tuduhan sebelumnya mengenai serangan kapal nelayan Spanyol ke perairan teritorial Gibraltar.
Ketua Menteri Gibraltar Fabian Picardo mengatakan dia “sama sekali tidak ragu” bahwa penundaan lalu lintas perbatasan terkait dengan perselisihan antara Spanyol dan Gibraltar mengenai penempatan balok beton untuk membuat terumbu buatan di perairan teritorial Gibraltar.
“Ini adalah cara Spanyol menganggap pantas untuk membalas,” katanya kepada Gibraltar Broadcasting Corporation.
Seorang kontraktor yang disewa oleh pemerintah Gibraltar memasang balok beton di laut sekitar wilayah ujung selatan Spanyol pada hari Rabu dan Kamis untuk membuat terumbu buatan.
Inggris telah menguasai Gibraltar sejak tahun 1713 namun Spanyol ingin mengembalikannya dan menolak mengakui kedaulatan Inggris atas perairan negara yang dikenal sebagai ‘Batu’ tersebut.
Gibraltar yang mungil, hanya berukuran 6,8 kilometer persegi (2,6 mil persegi) dan dihuni sekitar 30.000 orang, menghadap satu-satunya pintu masuk ke Laut Mediterania dari Samudra Atlantik.