Di tengah kontroversi mengenai rencana kuil Serra, bagaimana keputusan Gereja Katolik?

Di tengah kontroversi mengenai rencana kuil Serra, bagaimana keputusan Gereja Katolik?

Misionaris Fransiskan abad ke-18 Junipero Serra diperkirakan akan dikanonisasi pada musim gugur ini di Washington, DC

Penobatan Serra yang akan segera terjadi memicu protes dari penduduk asli Amerika yang mengatakan bahwa pendeta tersebut menyebarkan penyakit, memusnahkan penduduk asli dan memperbudak orang yang berpindah agama sambil membangun sistem misionaris Katolik di California saat ini.

Prinsip bagaimana menjadi orang suci:

JALAN MENUJU KUDUS:

Menjadi orang suci di Gereja Katolik adalah sebuah proses panjang yang bisa memakan waktu puluhan tahun bahkan berabad-abad.

Seorang calon pertama-tama harus diakui oleh Paus sebagai orang yang “terhormat” karena dia adalah seorang Katolik yang telah menghayati kebajikan-kebajikan heroik.

Orang tersebut selanjutnya harus mencapai beatifikasi – langkah terakhir sebelum kemungkinan menjadi orang suci – yang mengharuskan Vatikan untuk mengkonfirmasi keajaiban yang dikaitkan dengan perantaraan kandidat tersebut.

Kesucian – juga disebut kanonisasi – terjadi terakhir dan memerlukan (dalam banyak kasus) konfirmasi mukjizat kedua.

SIAPA YANG MEMUTUSKAN

Di Vatikan, Kongregasi Penggelaran Para Kudus membuat rekomendasi kepada Paus mengenai calon beatifikasi dan kanonisasi.

Para martir, atau mereka yang dibunuh karena kebencian terhadap iman, tidak memerlukan mukjizat untuk diselamatkan, meskipun mereka memerlukan mukjizat untuk dikanonisasi. Dalam kasus yang jarang terjadi, seperti kasus Serra, Paus juga dapat mempercepat calon tersebut ke tempat perlindungan tanpa mukjizat kedua yang biasa dilakukan.

Apa yang disebut kanonisasi “setara” ini jarang terjadi, namun Paus Fransiskus telah melakukan beberapa kali untuk menghormati apa yang ia sebut sebagai “penginjil yang hebat.”

Dalam pengumumannya bulan lalu, dia mengatakan Serra termasuk dalam kategori tersebut.

KEPUTUSAN YANG LENGKAP

Keputusan mengenai siapa yang akan dikanonisasi dalam Gereja Katolik sering kali bersifat politis dan terkadang tertunda selama beberapa dekade atau abad.

Misalnya saja, banyak orang yang menentang kesucian St. Yohanes Paulus II karena kesalahannya dalam menangani skandal pelecehan seksual.

Penentangan Yahudi terhadap Paus Pius XII menunda beatifikasinya – langkah terakhir sebelum kemungkinan menjadi orang suci – selama beberapa dekade.

Namun, sangat jarang suatu hiasan atau kanonisasi dibatalkan setelah diterbitkan.

Salah satu kasus yang terjadi baru-baru ini adalah Paus Benediktus XVI yang baru terpilih menunda rencana beatifikasi seorang pendeta Prancis pada tahun 2005 sehingga Vatikan dapat menyelidiki tuduhan anti-Semitisme dalam tulisannya.

Proses kanonisasi pendeta tersebut, Pendeta Leon Dehon, dimulai lebih dari 40 tahun sebelumnya.

akun slot demo