Dr Manny: Apakah depresi pascapersalinan berperan dalam penembakan Capitol?

Ketika rincian lebih lanjut muncul tentang kejar-kejaran mobil berkecepatan tinggi kemarin di dekat Capitol Hill yang berujung pada penembakan fatal terhadap pengemudi wanita mobil tersebut, muncul informasi yang menunjukkan bahwa tersangka tersebut dilaporkan menderita depresi pascapersalinan.

Wanita yang mencoba mengendarai mobilnya melewati penghalang Gedung Putih telah diidentifikasi oleh sumber penegak hukum yang tidak disebutkan namanya sebagai Miriam Carey, 34 tahun, dari Stamford, Connecticut. Dalam wawancara dengan ABC News pada hari Kamis, ibu Carey, Idella Carey, mengatakan putrinya mulai menderita depresi pasca melahirkan setelah melahirkan pada Agustus lalu. Dinas Rahasia mengatakan Carey membawa seorang gadis berusia 1 tahun di dalam mobilnya, yang tidak terluka dalam insiden tersebut.

Depresi pascapersalinan adalah penyakit nyata yang menyerang antara 15 dan 20 persen wanita yang baru saja melahirkan. Kadang-kadang disebut “baby blues”, depresi ini ringan bagi banyak wanita – tetapi bagi sebagian wanita, depresi ini dapat berubah menjadi episode psikotik yang parah.

Selama pengalaman saya sebagai dokter kandungan yang menangani kehamilan berisiko tinggi, saya telah melihat episode psikotik ini dengan mata kepala sendiri. Selama episode ini, perempuan kehilangan kemampuan untuk bertindak rasional, sampai pada titik di mana mereka benar-benar tidak memahami apa yang mereka lakukan. Seringkali hal ini menempatkan pasien pada risiko melakukan kejahatan atau merugikan dirinya sendiri.

Di banyak negara bagian di negara ini, undang-undang kini mengharuskan dokter untuk bertanya kepada ibu pasca melahirkan bagaimana perasaan mereka mengenai kesehatan mental mereka, karena penyakit ini telah diabaikan selama bertahun-tahun—tidak hanya oleh sistem kesehatan, namun juga oleh penyedia layanan obstetri.

Banyak wanita menderita depresi pascapersalinan karena takut malu atau terkadang karena rasa bersalah yang mereka rasakan terhadap gejala yang mereka alami, terutama saat mereka memiliki bayi baru lahir di rumah. Penting untuk meningkatkan kesadaran mengenai masalah ini.

Banyak pemimpin perempuan yang berani di negara ini telah mengadvokasi pengobatan yang lebih baik dan meningkatkan kesadaran mengenai depresi pascapersalinan di kalangan keluarga, dengan alasan bahwa kondisi ini perlu ditangani dengan pendekatan langsung. Bagi banyak perempuan, sulitnya mengakses layanan kesehatan mental untuk mengatasi permasalahan ini, sehingga membuat mereka berisiko mengalami kondisi mental yang terkadang melemahkan.

Kita belum mengetahui semua fakta dalam kasus ini, namun jika benar wanita tersebut menderita depresi pasca melahirkan dan mendapat pengobatan yang tidak memperbaiki kondisi mentalnya secara keseluruhan, maka kemarin adalah tragedi yang harus kita pahami bersama dan memperhatikan kesehatan mental.

pragmatic play