FBI merilis video penembakan fatal terhadap penghuni bersenjata di perlindungan satwa liar Oregon
FBI merilis video baru pada Kamis malam yang menunjukkan salah satu pria yang menempati taman satwa liar Oregon merogoh saku jaketnya sebelum dia ditembak dan dibunuh oleh polisi.
Rekaman dari pesawat pengintai FBI diambil setelah Robert “LaVoy” Finicum melaju dari halte tempat pemimpin kelompok itu Ammon Bundy ditangkap, menurut Agen Khusus FBI Greg Bretzing.
Finicum, seorang peternak Arizona yang bertindak sebagai juru bicara penjajah di Suaka Margasatwa Nasional Malheur, bersenjata ketika dia dihentikan oleh polisi dan dibunuh pada Selasa sore.
“Kami ingin melakukan apa yang kami bisa untuk menyajikan pandangan yang jujur dan tanpa filter mengenai apa yang terjadi dan bagaimana hal itu terjadi,” kata Bretzing kepada wartawan.
Video tersebut menunjukkan sebuah truk melaju menuju penghalang jalan dan menabrak tumpukan salju.
Menceritakan video tersebut, Bretzing mengatakan Finicum kemudian turun dari truk.
Video tersebut memperlihatkan seseorang yang turun dari truk merogoh sakunya. Bretzing mengatakan Finicum membawa pistol di sakunya dan “setidaknya dua kali” dia merogoh saku jaketnya dengan tangan kanannya.
Video kemudian memperlihatkan pria tersebut ditembak oleh petugas. Bretzing mengatakan kepada wartawan bahwa Pasukan Negara Bagian Oregon menembak mati Finicum setelah dia merogoh sakunya.
(PERINGATAN: Cuplikan Grafis Menunjukkan Kematian “LaVoy” Finicum)
“Tindakan mempunyai konsekuensi,” kata Bretzing. “FBI dan OSP berusaha melakukan penangkapan ini dengan damai.”
Pengikut Bundy memberikan laporan yang bertentangan tentang bagaimana Finicum meninggal. Salah satunya mengatakan Finicum menyerang petugas, yang kemudian menembaknya.
Seorang anggota keluarga Bundy mengatakan Finicum tidak melakukan apa pun yang memprovokasi petugas.
Sementara itu, empat pelaku tetap berada di Suaka Margasatwa Nasional Malheur, menuntut jaminan bahwa mereka tidak akan ditangkap.
Berbicara kepada penyiar pada hari Kamis, Oregon Public Broadcasting mengidentifikasi mereka sebagai Fry, yang berasal dari Ohio, suami-istri Sean dan Sandy Anderson dari Idaho, dan Jeff Banta dari Nevada.
Fry mengatakan kepada stasiun televisi tersebut bahwa Sean Anderson menghadapi surat perintah penangkapan federal.
FBI mendirikan pos pemeriksaan di sekitar tempat perlindungan. Bretzing mengatakan bahwa setiap penghuni tempat penampungan yang tersisa bebas untuk keluar melalui pos pemeriksaan, namun mereka yang keluar akan diidentifikasi saat keluar.
Bretzing mengatakan pada Kamis malam masih ada empat orang yang tersisa di pengungsian. Sejak didirikannya pos pemeriksaan, total sembilan orang telah meninggalkan tempat pengungsian, menurut Bretzing.
Dari mereka, katanya, FBI membebaskan enam orang dan menangkap tiga orang.
Associated Press berkontribusi pada laporan ini.