Gencatan senjata Belanda berjanji akan menayangkan kartun Nabi Muhammad di TV
Den Haag, Belanda – Anggota parlemen Belanda yang anti-Islam Geert Wilders mengatakan pada hari Rabu bahwa ia berencana untuk menayangkan kartun Nabi Muhammad di televisi Belanda setelah parlemen menolak untuk menayangkannya.
Wilders mengatakan dia akan menayangkan kartun tersebut pada jam tayang televisi yang diperuntukkan bagi partai politik, sebuah tindakan yang kemungkinan akan menyinggung umat Islam karena tradisi Islam menyatakan bahwa penggambaran fisik Nabi Muhammad adalah penghujatan.
Partai-partai politik di Belanda hanya mendapat sedikit waktu tayang setiap tahunnya dan otoritas penyiaran tidak mempunyai hak untuk menentukan apa yang ditayangkan oleh partai-partai tersebut. Wilders mengatakan kemungkinan penayangannya akan berlangsung dalam beberapa minggu ke depan, namun tanggal pastinya belum ditentukan.
Pengumuman tersebut muncul sebulan setelah Wilders berpidato di sebuah rapat umum di Garland, Texas, yang membahas gambar kartun Muhammad. Tak lama setelah Wilders meninggalkan acara tersebut, acara tersebut menjadi sasaran dua pria bersenjatakan pistol dan senapan serbu. Penjaga keamanan menembak mati para penyerang.
Wilders, yang Partai Kebebasannya memegang 12 dari 150 kursi di majelis rendah parlemen, mengatakan kepada The Associated Press bahwa dia ingin menayangkan kartun dari pemilu di Texas untuk mendukung orang-orang “yang menggunakan pena dan bukan pedang.”
“Jika kita berkata, ‘ini mungkin menyinggung, jadi jangan lakukan itu,’ maka kita mengirimkan sinyal kepada orang-orang yang ingin menghadiri acara di Texas… dan semua pengikut mereka bahwa acara tersebut berhasil,” katanya. dikatakan. “Bahwa kita bisa terintimidasi, kita menjadi takut.”
Kartun seperti yang muncul di acara Garland pernah memicu kemarahan dan kekerasan di masa lalu.
Wilders sudah tidak asing lagi dalam mendorong batas-batas kebebasan berpendapat dan menargetkan Islam. Dia telah hidup di bawah perlindungan sepanjang waktu sejak tahun 2004 karena ancaman pembunuhan.
Di masa lalu, ia memicu protes di dunia Muslim karena film pendek yang ia tayangkan secara online yang menyandingkan ayat-ayat Alquran dengan video kekerasan dan terorisme.
Dia dibebaskan dari tuduhan ujaran kebencian pada tahun 2011 ketika hakim mengatakan retorika anti-Islamnya muncul dalam konteks perdebatan nasional yang memanas mengenai imigrasi dan multikulturalisme.
Wilders menghadapi tuntutan lagi karena ujaran kebencian atas nyanyian tahun lalu di mana ia bertanya kepada para pendukungnya apakah mereka menginginkan lebih banyak atau lebih sedikit warga Maroko di Belanda dan mereka membalas dengan teriakan, “Kurangi! Kurangi! Kurangi!”