Gender mungkin berperan dalam gejala awal Alzheimer, kata penelitian
Dalam foto Kamis, 3 Desember 2015 ini, Brian Cottle membawa segenggam daun di sekitar rumahnya di Pierpont, Missouri. Cottle menghabiskan empat jam membawa dedaunan dari satu ujung halaman ke ujung lainnya. Perilaku obsesif ini merupakan salah satu gejala awal penyakit Alzheimer. (Kayla Wolf/Missourian melalui AP) (AP)
Gender mungkin memainkan peran penting dalam gejala awal penyakit Alzheimer, karena para peneliti yang mempelajari gangguan kognitif ringan pada pria dan wanita menemukan bahwa wanita umumnya memiliki memori verbal yang lebih baik.
“Salah satu cara untuk menafsirkan hasil ini adalah, karena perempuan memiliki kemampuan memori verbal yang lebih baik dibandingkan laki-laki sepanjang hidup, perempuan memiliki perlindungan terhadap hilangnya memori verbal sebelum efek penyakit Alzheimer terjadi,” kata penulis utama Dr. Erin Sundermann dari Fakultas Kedokteran Albert Einstein berkata, menurut Medis Harian.
Para peneliti mengambil data dari Inisiatif Neuroimaging Penyakit Alzheimer untuk mempelajari pemindaian MRI terhadap 1.308 pasien lanjut usia dan kinerja mereka dalam tes yang mengukur kemampuan kognitif. Harian Medis melaporkan. Dalam kelompok tersebut, 694 pasien mengalami gangguan kognitif ringan, 235 menderita penyakit Alzheimer, dan 379 dianggap sehat secara kognitif.
Menurut laporan tersebut, para peneliti kemudian menentukan kerusakan otak dengan membandingkan volume area hipokampus dengan volume otak total. Pasien dengan rasio yang lebih kecil mengalami lebih banyak kerusakan, Laporan Harian Medis. Dengan menggunakan sistem ini, mereka menentukan bahwa pada pasien dengan gangguan kognitif ringan dan Alzheimer, perempuan memiliki keunggulan yang jelas dalam memori verbal dibandingkan mereka yang memiliki rasio besar hingga sedang. Ada juga keuntungan di antara perempuan dengan penyakit Alzheimer total.
Harian Medial melaporkan Temuan ini mengkonfirmasi keyakinan sebelumnya bahwa meskipun perempuan lebih sering didiagnosis mengidap Alzheimer dibandingkan laki-laki, namun kecil kemungkinannya mengalami gangguan kognitif ringan.
Lebih lanjut tentang ini…
“Karena tes memori verbal digunakan untuk mendiagnosis orang dengan penyakit Alzheimer dan pendahulunya, gangguan kognitif ringan, tes ini tidak dapat mendeteksi gangguan kognitif ringan dan penyakit Alzheimer pada wanita sampai mereka benar-benar mengidap penyakit tersebut,” kata Sundermannmenurut Medis Harian.
Para peneliti berencana untuk mencoba meniru temuan mereka, dan kemudian menentukan apakah perempuan dengan gangguan kognitif ringan didiagnosis pada tahap akhir penyakit dibandingkan laki-laki karena keunggulan memori verbal.
“Jika demikian, maka norma berbasis jenis kelamin dalam tes memori klinis dapat meningkatkan akurasi diagnostik pada wanita,” simpul mereka. menurut Medis Harian.
Penelitian akan dilaksanakan pada hari Rabu Neurologi.