Hu dari Tiongkok dilaporkan meminta angkatan laut untuk bersiap menghadapi pertempuran militer

Ketika ketegangan meningkat akibat sengketa maritim regional dan pengaruh AS di Laut Cina Selatan, presiden Tiongkok mengatakan pada hari Selasa bahwa angkatan lautnya harus “membuat persiapan ekstensif untuk pertempuran militer,” lapor AFP.

Presiden Hu Jintao mengatakan kepada Komisi Militer Pusat bahwa angkatan lautnya harus melakukan modernisasi demi kepentingan keamanan nasional.

Angkatan Laut Tiongkok telah berkembang dalam beberapa tahun terakhir dari kekuatan perlindungan pantai menjadi kekuatan yang menjangkau seluruh dunia, mengirimkan kapal-kapal hingga Karibia untuk misi persahabatan dan ke Mediterania untuk mengawal kapal-kapal yang mengevakuasi warga negara Tiongkok dari pertempuran di Libya.

Tiongkok mengatakan pihaknya sedang mempertimbangkan tawaran dari Seychelles untuk menampung kapal-kapal angkatan laut Tiongkok di negara kepulauan di Samudra Hindia tersebut, yang menggarisbawahi semakin besarnya jangkauan global angkatan laut yang baru-baru ini meluncurkan kapal induk pertamanya.

Angkatan Laut juga memulai uji coba laut pada bulan Agustus untuk kapal induk pertamanya, Varyag bekas Uni Soviet, yang ditarik dari Ukraina pada tahun 1998 tanpa mesin, senjata, dan sistem navigasinya. Tiongkok mengatakan kapal induk tersebut dimaksudkan untuk penelitian dan pelatihan, sehingga menimbulkan spekulasi bahwa mereka berencana untuk membuat salinannya di masa depan.

Ekspansi militer Tiongkok dan klaim yang kuat atas wilayah yang disengketakan telah memicu masalah regional, mendorong banyak negara tetangga Tiongkok untuk memperkuat hubungan dengan militer AS yang secara tradisional mendominasi Asia-Pasifik.

Meskipun Beijing berusaha meredakan kekhawatiran ini, mereka juga menegaskan klaimnya dengan melakukan patroli dan pertunjukan fisik lainnya, dengan mengirimkan kapal Penjaga Pantai terbesarnya ke Laut Cina Timur pada hari Selasa.

Haijian setinggi 322 kaki akan mengunjungi singkapan batuan Tiongkok, serta ladang gas yang diklaim oleh Tiongkok dan Jepang. Tidak ada indikasi bahwa mereka berencana mengunjungi pulau-pulau lain yang dikuasai Jepang tetapi diklaim oleh Tiongkok.

George Little, juru bicara Pentagon, meremehkan komentar Hu, dan mengatakan bahwa Tiongkok mempunyai hak untuk mengembangkan militernya, menurut laporan itu. Namun dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa Tiongkok harus transparan dalam prosesnya.

“Kami telah berulang kali meminta transparansi dari Tiongkok dan itu adalah bagian dari hubungan yang terus kami bangun dengan militer Tiongkok,” kata Little, menurut laporan itu.

Associated Press berkontribusi pada laporan ini.

judi bola online