Jepang berencana mentransfer plutonium dan uranium ke Amerika Serikat

Jepang berencana untuk menyerahkan lebih dari 700 pon plutonium tingkat senjata dan persediaan uranium yang diperkaya kepada Amerika Serikat, sebuah kemenangan atas upaya Presiden Barack Obama untuk mengamankan bahan nuklir di seluruh dunia.

Para pejabat AS dan Jepang mengkonfirmasi rencana tersebut pada hari Senin, menjelang pengumuman resmi pada pertemuan puncak keamanan nuklir yang akan dimulai di Belanda.

Seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Jepang mengatakan kedua negara telah mendiskusikan transfer tersebut selama beberapa waktu sebagai bagian dari upaya untuk menyelesaikan kekhawatiran mengenai persediaan besar bahan bakar nuklir bekas dan plutonium di Jepang. AS dan Jepang juga mendiskusikan cara untuk mengurangi jumlah dan toksisitas bahan radioaktif tersebut, kata pejabat tersebut.

Materi yang ditujukan untuk dikirim ke AS telah disimpan selama beberapa dekade di lokasi reaktor riset di Tokaimura, lokasi kecelakaan tahun 1999 yang menewaskan dua pekerja yang salah menangani larutan uranium yang sangat diperkaya. Lebih dari 300 orang dilaporkan terkena radiasi yang melebihi batas tahunan setelah reaksi berantai nuklir yang berlangsung selama 20 jam dan bocornya gas radioaktif dari kompleks tersebut.

Meskipun Jepang berjanji secara internasional untuk tidak memiliki kelebihan stok plutonium, Jepang memiliki bahan yang dapat digunakan untuk senjata dalam jumlah besar. Jumlah yang akan dikembalikan ke AS kali ini adalah sebagian kecil dari keseluruhan persediaan Jepang.

Obama, yang tiba di Belanda pada Senin pagi, telah menekan negara-negara asing selama bertahun-tahun untuk membuang bahan nuklir mereka atau mengamankan persediaannya dengan lebih ketat.

Meskipun mayoritas masyarakat Jepang mendukung penghapusan tenaga nuklir secara bertahap, pemerintah baru-baru ini memperkenalkan rancangan kebijakan energi jangka panjang yang mengusulkan untuk mempertahankan tenaga nuklir sebagai sumber energi utama, sambil berjanji untuk menjalankan program daur ulang bahan bakar. Para pejabat berpendapat bahwa mereka pada akhirnya mungkin akan mengatasi masalah plutonium, namun hal ini sangat tidak pasti karena masih adanya ketidakpastian seputar dimulainya kembali reaktor.

Untuk memperlambat peningkatan stok plutonium, Jepang perlu memulai kembali sekitar 16 reaktor yang akan membakar bahan bakar hibrida plutonium-uranium yang disebut MOX, yang merupakan rencana yang terlalu optimis saat ini.

Rencana tersebut pertama kali dilaporkan oleh Waktu New York. Para pejabat Jepang dan AS berbicara tanpa menyebut nama untuk mengkonfirmasi rencana tersebut menjelang pengumuman hari Senin.

judi bola