Jumlah babi mati yang diambil dari Sungai China kini hampir mencapai 6.000 ekor
Minggu, 10 Maret 2013: Dalam foto yang diambil hari Kamis dan tersedia pada hari Minggu ini, terlihat bangkai babi tergeletak di sepanjang tepi sungai Distrik Songjiang di Shanghai, Tiongkok. Para pejabat Tiongkok mengatakan mereka telah menangkap 900 bangkai babi dari sungai Shanghai yang merupakan sumber air bagi penduduk kota. Para pejabat sedang menyelidiki dari mana babi-babi itu berasal. Sebuah pernyataan yang diposting di situs Komite Pertanian kota pada hari Sabtu mengatakan mereka tidak menemukan bukti bahwa babi-babi tersebut dibuang ke sungai atau adanya epidemi hewan. (AP)
BEIJING – Jumlah bangkai babi yang ditemukan di sungai yang mengalir ke Shanghai telah mencapai hampir 6.000 ekor.
Pemerintah kota Shanghai mengatakan dalam pengumuman online bahwa 5.916 bangkai babi telah ditarik dari Sungai Huangpu pada pukul 15.00 pada hari Selasa, namun menambahkan bahwa air kota tetap aman.
Meningkatnya pembuangan bangkai babi – diyakini berasal dari peternakan babi di daerah hulu Jiaxing di provinsi tetangga Zhejiang – menyusul kampanye polisi untuk mengekang perdagangan ilegal produk daging babi yang diambil dari babi yang sakit.
Pihak berwenang Shanghai mengatakan kota tersebut telah mengambil langkah-langkah yang tepat untuk membuang bangkai babi dengan aman dan pabrik air di kota tersebut meningkatkan upaya untuk mendisinfeksi air publik dan menguji enam virus babi yang umum.
Pemerintah Shanghai belum melaporkan adanya epidemi babi yang besar, kematian babi yang meluas, atau pembuangan babi di dalam batas kota Shanghai.
Kantor berita pemerintah China News mengatakan pada hari Senin bahwa provinsi Zhejiang belum melaporkan adanya epidemi babi, namun seorang pejabat pertanian provinsi menyalahkan cuaca dingin sebagai penyebab kematian babi.
Pejabat tersebut, yang hanya diidentifikasi dengan nama belakangnya Gu, mengatakan kepada China News bahwa praktik membuang bangkai babi di sungai masih terjadi di kalangan peternak babi di kota Jiaxing. “Kami masih memperkenalkan praktik pengumpulan bangkai babi,” kata Gu.
Pihak berwenang Shanghai telah menarik keluar babi-babi yang membengkak dan membusuk, beberapa di antaranya masih terlihat organ dalamnya, sejak Jumat – dan gambar-gambar bangkai babi yang tersebar di laporan berita dan blog online telah memicu kemarahan masyarakat terhadap pejabat setempat.
Penulis yang berbasis di Beijing, Li Mingsheng, mengungkapkan keterkejutannya saat mengetahui jumlah terbaru babi mati di Shanghai.
“Ini bukan hanya masalah lingkungan, tapi juga masalah moral masyarakat,” tulis Li. “Yang tercemar bukan hanya air sungai Shanghai, tapi juga semangat masyarakat negara kita.”