Jumlah umat Kristen yang diculik dalam serangan ISIS meningkat menjadi 220 orang, kata kelompok pemantau Suriah
Aktivis yang memantau konflik di Suriah mengatakan pada hari Kamis bahwa jumlah umat Kristen yang diculik oleh teroris ISIS dalam serangan terbaru mereka telah meningkat menjadi setidaknya 220 orang.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris mengatakan kelompok militan tersebut menangkap umat Kristen Asiria dari 11 desa dekat kota Tal Tamr di provinsi Hassakeh.
Provinsi yang berbatasan dengan Turki dan Irak ini menjadi medan pertempuran terbaru dalam perang melawan ISIS di Suriah. Mayoritas penduduknya adalah suku Kurdi, namun juga terdapat populasi orang Arab dan sebagian besar penduduknya beragama Kristen Asiria dan Armenia.
ISIS mulai menculik warga Asyur pada hari Senin ketika militan menyerang sekelompok desa di sepanjang Sungai Khabur, menyebabkan ribuan orang melarikan diri ke daerah yang lebih aman. Dewan Nasional Suriah, sebuah kelompok Kristen Suriah, mengatakan kepada Reuters bahwa ratusan umat Kristen telah melarikan diri ke dua ibu kota provinsi tersebut, Al-Hassakeh dan Al-Qamishli, yang dikuasai oleh suku Kurdi.
Younan Talia, seorang pejabat senior di Organisasi Demokratik Asiria, mengatakan ISIS telah menyerbu 33 kota di Asiria, dan berhasil menyelamatkan 300 orang di sepanjang perjalanan. Jumlahnya tidak dapat direkonsiliasi, dan nasib para sandera masih belum jelas.
ISIS belum mengklaim satupun penculikan tersebut
Kantor berita yang dikelola pemerintah SANA dan kelompok aktivis Asiria, Jaringan Asiria untuk Hak Asasi Manusia di Suriah, mengatakan kelompok tersebut telah dipindahkan ke kota Shaddadeh yang dikuasai ISIS, sebuah kota yang mayoritas penduduknya Arab di selatan kota Hassakeh. Namun Observatorium mengatakan mereka masih ditahan di dekat Gunung Abdulaziz.
Penculikan massal ini menambah ketakutan di kalangan agama minoritas di Suriah dan Irak, yang telah berulang kali menjadi sasaran ISIS. Para ekstremis telah mendeklarasikan kekhalifahan di wilayah yang mereka kuasai di kedua negara, membunuh penganut agama minoritas, mengusir orang lain dari rumah mereka, memperbudak perempuan dan menghancurkan rumah ibadah.
Dewan Keamanan PBB pada Rabu malam “mengecam keras” penculikan tersebut dan menuntut agar orang lain yang diculik oleh ISIS dan kelompok serupa segera dibebaskan.
Gedung Putih mengutuk serangan tersebut dan mengatakan komunitas internasional bersatu dalam tekadnya untuk “mengakhiri kebobrokan ISIS,” menggunakan akronim lain untuk kelompok tersebut.
Bangsa Asiria adalah penduduk asli Kristen yang menelusuri akarnya hingga ke Mesopotamia kuno.
Associated Press berkontribusi pada laporan ini.