Kapal tujuan Australia tenggelam di lepas pantai Indonesia ’20 orang tewas’
Jakarta (AFP) – Sedikitnya 20 orang, sebagian besar anak-anak, tenggelam dan banyak lainnya hilang setelah kapal tujuan Australia yang membawa pencari suaka asal Timur Tengah tenggelam di perairan Indonesia, kata polisi pada hari Jumat.
Dua puluh lima orang berhasil diselamatkan, namun 75 lainnya masih belum ditemukan setelah kapal yang membawa orang-orang dari Lebanon, Yordania dan Yaman, meninggalkan pulau utama Jawa, kata polisi.
Hal ini terjadi hanya beberapa hari sebelum Perdana Menteri baru Australia Tony Abbott mengunjungi Indonesia, perjalanan luar negeri pertamanya sejak menjabat bulan ini, untuk melakukan pembicaraan yang akan fokus pada kebijakan kerasnya yang bertujuan membendung arus pencari suaka.
Para tukang perahu telah menjadi medan pertempuran utama dalam pemilu Australia di tengah meningkatnya kemarahan masyarakat karena ribuan orang terus berdatangan setelah melakukan penyeberangan laut yang berbahaya dari Indonesia.
Warsono, seorang petugas polisi di Kabupaten Cianjur, Jawa, mengatakan, masyarakat setempat menemukan jenazah pencari suaka di muara sungai pada Jumat pagi.
“Masyarakat setempat menemukan 20 jenazah mengambang di air, sebagian besar adalah anak-anak,” ujarnya. “Jumlah kematian mungkin meningkat.”
“Masyarakat setempat mengatakan perahu mereka pecah menjadi beberapa bagian,” tambahnya, meski tidak mengetahui kapan kecelakaan itu terjadi.
Pejabat tersebut, yang seperti kebanyakan orang Indonesia hanya memiliki satu nama, menambahkan bahwa kapal tersebut diyakini membawa 120 orang ketika tenggelam.
Dia mengatakan mereka adalah pencari suaka yang sedang dalam perjalanan ke Pulau Christmas, wilayah Australia.
Mereka berangkat dari desa nelayan Pelabuhan Ratu di Kabupaten Sukabumi, pesisir selatan Jawa Barat, katanya.
Ratusan pencari suaka dari seluruh dunia telah tewas dalam beberapa tahun terakhir saat mencoba melakukan penyeberangan laut yang berbahaya dari Indonesia ke Australia dengan menggunakan perahu kayu reyot.
Mereka biasanya membayar sejumlah besar uang kepada penyelundup manusia untuk melakukan penyeberangan, dan hampir selalu pergi ke Pulau Christmas, yang lebih dekat ke Indonesia dibandingkan dengan daratan Australia.
Abbott akan memulai kunjungan dua hari ke Indonesia pada hari Senin, dengan pembicaraan diperkirakan akan fokus pada kebijakan ketat berperahu yang telah memicu kemarahan di Indonesia.
Dia memerintahkan rencana perlindungan perbatasan yang dipimpin militer untuk mencegah pelaut yang akan melihat kapal-kapal tersebut berbalik arah ketika sudah aman untuk melakukannya.
Pada hari Jumat, ia menggambarkan para pencari suaka yang datang dengan kapal dari Indonesia sebagai “gangguan sementara” terhadap hubungan kedua negara dan membantah rencana tersebut akan membahayakan hubungan dengan negara tetangga Australia di utara.