Kata Manny: Kita harus berhenti menggertak orang dengan autisme

Hari ini, saya menjadi sadar akan sebuah cerita tentang seorang karyawan dari toko kelontong yang dilanda sindrom Asperger, yang tidak perlu diganggu oleh pelanggan wanita. Mengapa? Karena dia terlalu lama untuk menyelesaikan bahan makanannya.

Kejadian ini sangat memengaruhi saya. Orang perlu memahami bahwa individu menghadapi tantangan spektrum autisme karena mereka ingin memasukkan diri ke dalam jaringan lingkungan kerja.

Setiap kali saya menulis cerita tentang autisme, di mana saya memberi tahu anekdot pribadi tentang putra saya, banyak orang berterima kasih kepada saya karena telah berbagi perjuangan yang dihadapi keluarga kami setiap hari. Tetapi sebagai hasilnya, saya juga menerima komentar penuh kebencian dari orang -orang yang mengekspresikan pikiran yang sangat kasar tentang putra saya dan saya sendiri. Sebagai seorang ayah, komentar ini telah menyakitkan, tetapi saya tidak membawanya ke dalam hati, karena saya tahu bahwa orang -orang ini salah informasi. Dan ketidaktahuan terkadang bisa menjadi kekuatan pendorong untuk permusuhan.

Tidak peduli apa, saya akan selalu membela hak -hak orang pada spektrum autisme dan mencoba menyebarkan kesadaran tentang gangguan ini. Untungnya, banyak industri saat ini mulai fokus pada penciptaan inisiatif kerja untuk populasi ini, yang merupakan bisnis yang luar biasa. Kami ingin semua orang – terlepas dari kecacatan – memiliki peluang untuk kemandirian dan pertumbuhan. Tetapi hanya dapat dicapai jika kita memiliki masyarakat yang toleran dan dapat dimengerti.

Baru kemarin, Koalisi Autisme Long Island memiliki simposium kerja untuk membuat responden pertama di Nassau County sensitif tentang cara berkomunikasi dengan orang -orang dalam spektrum autisme. Profesional berbicara kepada petugas tentang cara mendekati orang -orang ini, dan bagaimana membuat mereka merasa aman. Banyak dari mereka yang menghadiri seminar menyatakan kepuasan dengan apa yang mereka pelajari. Mereka menyadari bahwa jika mereka lebih terlatih pada tanda -tanda dan gejala autisme, mereka dapat melakukan pekerjaan mereka dengan cara yang lebih aman.

Lebih lanjut tentang ini …

Baru -baru ini, Jet Blue meluncurkan kampanye ‘Blue Horizons for Autism’, sebuah program di mana staf bandara belajar cara untuk memfasilitasi pengalaman perjalanan bagi keluarga dengan anak -anak autis. Kami meliputnya di sini di Fox News Health, dan banyak karyawan maskapai mengatakan pengalaman itu membuka mata dan mengklaim bahwa program tersebut telah berkontribusi untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman, di mana baik staf penerbangan dan keluarga dapat memiliki pengalaman yang menyenangkan.

Ketika saya melihat seseorang diintimidasi karena kurangnya sensitivitas, saya ingin menunjukkannya sehingga kita semua dapat belajar pelajaran darinya.

Hari ini, marilah kita mengingatkan diri kita sendiri bahwa adalah tanggung jawab semua orang untuk saling mencintai, memahami dan belajar satu sama lain.

judi bola