Kekerasan suporter masih seputar Euro 2016

Gol penyeimbang di menit-menit akhir seharusnya menjadi cerita dari pertandingan dramatis Rusia melawan Inggris pada hari Sabtu, namun kekerasan dari suporter malah mengganggu hasil imbang yang mendebarkan saat aksi Euro 2016 berlanjut.

Saat peluit akhir dibunyikan dalam hasil imbang 1-1, fans Rusia menyerang fans Inggris di Stade Velodrome di Marseille, Prancis. Foto dan video dari stadion menunjukkan petugas berusaha memulihkan ketertiban ketika beberapa penggemar yang terkepung melompati pagar pembatas dalam upaya melarikan diri.

Insiden di Velodrome mengakhiri hari buruk bagi olahraga ini dalam hal hubungan dengan penggemar, karena kekerasan dan vandalisme terus mengurangi apa yang seharusnya menjadi perayaan olahraga. Sebelumnya pada hari yang sama, para penggemar bentrok dengan lawan dan polisi, mengubah sebagian kota Marseille menjadi zona semi-perang.

UEFA akan membuka proses disipliner atas kekerasan di Marseille dan Rusia juga dapat menjatuhkan sanksi atas perilaku penggemar setelah pertandingan Inggris. Seorang juru bicara Asosiasi Sepak Bola Inggris meminta pihak berwenang Prancis untuk “mengidentifikasi mereka yang terlibat dalam masalah ini dan menanganinya dengan tepat dan cepat.”

Menteri Olahraga Rusia Vitaly Mutko menepis segala kekhawatiran mengenai bentrokan yang diduga dipicu oleh suporter Rusia, dan mengatakan kepada wartawan: “Apa hubungannya Piala Dunia 2018 dengan hal itu?”

Beberapa cedera terjadi dalam pertarungan pra-pertandingan, dengan seorang pendukung Inggris berusia 51 tahun dilaporkan memerlukan resusitasi. “Jantungnya berhenti, namun dihidupkan kembali oleh petugas polisi yang memberikan pijat jantung di lokasi kejadian,” kata polisi Marseille, Matthieu Duroselle, melalui Telegraf.

Rebekah Vardy, istri bintang Inggris dan Leicester City Jamie Vardy, juga terjebak dalam adegan di luar Velodrome, mengklaim di Twitter bahwa dia “kehabisan gas air mata”.

Ini adalah hari ketiga konflik di Marseille, ketika polisi dan petugas tanggap yang kewalahan tidak mampu memadamkan pemberontakan. Laporan kerusuhan dari kota-kota lain di Perancis juga muncul.

Pasca serangan teroris di Paris awal tahun ini, kekhawatiran terhadap keselamatan penggemar sangat tinggi. Meskipun serangan serupa untungnya tidak terjadi, pihak berwenang Perancis tampaknya masih kurang siap menghadapi bentrokan yang dilakukan oleh para penggemar.

Mudah-mudahan, pikiran yang lebih dingin akan menang seiring berlanjutnya turnamen, dan kita semua dapat menikmati turnamen ini sebagaimana mestinya.

Informasi dari Associated Press digunakan dalam laporan ini.

sbobet terpercaya