Keluarga gadis California menghabiskan liburan di rumah sakit

Keluarga seorang gadis California Utara berusia 13 tahun yang dinyatakan mati otak setelah menderita komplikasi operasi amandel mencoba memberikan gadis itu Natal senormal mungkin, dengan sebatang pohon dan hadiah di kamar rumah sakitnya, kata pamannya.

Keluarga Jahi McMath akan menunggu hingga Kamis untuk membahas kemungkinan banding atas keputusan hakim yang mengizinkan rumah sakit mencabut alat bantu hidupnya, kata Omari Sealey, paman gadis tersebut.

Mereka berencana menghabiskan Hari Natal di Rumah Sakit Anak Oakland dan memasang pohon Natal di kamar Jahi dengan hadiah untuk dia dan saudara-saudaranya. Keluarga tersebut biasanya berkumpul di rumah nenek Jahi, di mana mereka berbagi makanan dan bermain domino dan kartu, kata Sealey.

“Besok kami akan mendiskusikan acara kami. Hari ini kami akan mengadakannya sesering mungkin,” kata Sealey.

“Kami masih punya waktu lima hari untuk keajaiban. Kami masih berharap.”

Hakim Pengadilan Tinggi Kabupaten Alameda Evelio Grillo memutuskan pada hari Selasa bahwa rumah sakit dapat melepas Jahi dari ventilator agar tubuhnya dapat berfungsi, tetapi memberi waktu kepada keluarga hingga pukul 5 sore pada tanggal 30 Desember untuk mengajukan banding. Sampai saat itu tiba, dia akan tetap menggunakan alat bantu hidup.

Keluarga belum memutuskan apakah mereka akan terus bertengkar.

Keluarga Jahi mengatakan mereka yakin Jahi masih hidup dan rumah sakit tidak boleh mengeluarkannya dari ventilator tanpa persetujuannya. Remaja tersebut mengalami serangan jantung setelah mengalami pendarahan hebat setelah operasinya bulan ini.

Keluarga mengatakan selama remaja tersebut masih bernapas, masih ada harapan untuk sembuh.

Grillo mendasarkan keputusannya pada kesimpulan dua dokter, dr. Paul Fisher dari Universitas Stanford dan dr. Robin Shanahan.

Fisher memeriksa gadis itu selama beberapa jam pada hari Senin dan melaporkan kepada hakim pada hari Selasa bahwa remaja tersebut mengalami mati otak, kesimpulan yang sama dicapai oleh Shanahan.

Grillo mengatakan dia tidak punya pilihan selain mengizinkan rumah sakit melepas ventilator tersebut.

“Saya harap saya bisa memperbaikinya, tapi saya tidak bisa,” katanya.

Pihak rumah sakit berargumentasi bahwa remaja tersebut tidak memiliki peluang untuk sembuh karena seluruh fungsi otaknya telah berhenti.

“Harapan tulus kami adalah keluarga menemukan kedamaian dan dapat menerima keputusan hakim,” kata pengacara rumah sakit, Doug Strauss, di luar pengadilan setelah putusan Grillo.

Kasus ini kini berada di luar pengadilan Grillo dan keputusannya akan berada di Pengadilan Banding California jika keluarga tersebut memutuskan untuk melanjutkan kasus hukumnya untuk tetap menggunakan ventilator pada Jahi.

demo slot