Kereta metro Shanghai jatuh, ratusan orang terluka
Sebuah kereta bawah tanah Shanghai menabrak pemberhentian lain di bawah tanah pada Selasa sore, melukai lebih dari 210 orang dalam masalah terbaru yang terjadi pada sistem transportasi yang berkembang pesat di pusat komersial Tiongkok.
Kecelakaan itu terjadi setelah Shanghai Shentong Metro Group menulis blog bahwa jalur 10 mengalami penundaan karena masalah peralatan. Jalur 10 dibuka tahun lalu sebagai salah satu kereta bawah tanah terbaru di kota ini.
Setidaknya 212 orang terluka, tiga di antaranya serius, kata operator metro. Tidak ada seorang pun yang dikatakan mengalami cedera yang mengancam nyawa, meskipun beberapa korban luka dibawa dengan tandu.
“Ini adalah hari tergelap bagi Shanghai Subway. Terlepas dari penyebab atau tanggung jawabnya, kami sangat menyesal karena telah menyebabkan cedera dan kerugian bagi penumpang kami,” kata perusahaan itu dalam permintaan maaf yang diposting di blognya. “Kami ingin meminta maaf sedalam-dalamnya.”
Kecelakaan tersebut terjadi setelah tabrakan dua kereta peluru pada tanggal 23 Juli di Tiongkok tenggara yang menewaskan 40 orang dan melukai 177 orang, sehingga memunculkan kebencian atas besarnya biaya pembangunan sistem kereta api di negara tersebut, terutama kereta api berkecepatan tinggi kereta api.
Pihak berwenang belum merilis hasil penyelidikan penyebab kecelakaan itu, meskipun media pemerintah mengutip para pejabat yang mengatakan bahwa peralatan sinyal adalah faktor kuncinya.
Dalam kecelakaan hari Selasa, satu kereta menabrak bagian belakang kereta lain sehingga terhenti di antara stasiun. Menurut laporan, masalah pada peralatan persinyalan mengalihkan saluran ke pengoperasian manual.
Kereta relatif ramai saat terjadi kecelakaan pada sore hari. Foto-foto yang diposting online oleh penumpang menunjukkan beberapa korban luka berlumuran darah dan tergeletak di lantai kereta.
Petugas pemadam kebakaran membantu mengevakuasi sekitar 500 penumpang di kereta, membawa mereka keluar melalui pintu darurat dan mengantar mereka melalui terowongan kereta bawah tanah.
Kecelakaan itu mengganggu lalu lintas di pusat kota ketika polisi memblokir jalan untuk membuka jalan bagi ambulans, dan ratusan orang berkumpul untuk menyaksikan penumpang dikawal turun dari kereta bawah tanah.
Shanghai, kota berpenduduk 23 juta jiwa, telah memperluas jaringan kereta bawah tanahnya dengan pesat dalam beberapa tahun terakhir dan beberapa jalur mengalami masalah dengan sinyal yang salah, jendela yang pecah, pintu yang tidak dapat dibuka dengan benar, dan operator kereta yang kurang terlatih.
Shanghai tidak. Jalur 10 termasuk di antara beberapa jalur yang dibuka tahun lalu dan dibangun dengan tergesa-gesa menjelang Pameran Dunia 2010, yang mendatangkan lebih dari 72 juta pengunjung ke kota bagian timur tersebut.