Ledakan di Lebanon: Tanya Jawab tentang mengapa hal itu terjadi dan merupakan bagian dari perang regional yang semakin meningkat
Warga Lebanon dan aparat keamanan berkumpul di dekat pintu masuk kedutaan Iran, berlatar belakang tempat dua ledakan terjadi, di Beirut, Lebanon, Selasa, 19 November 2013. Dua bom bunuh diri terjadi di luar kedutaan Iran di ibu kota Lebanon pada Selasa , menewaskan hampir dua lusin orang, termasuk atase kebudayaan Iran, dan puluhan lainnya terluka dalam salah satu pemboman terburuk yang menargetkan wilayah mayoritas Syiah di Beirut selatan. (Foto AP/Ahmad Omar) (Pers Terkait)
BEIRUT – Sepasang pelaku bom bunuh diri menargetkan kedutaan Iran di Beirut pada hari Selasa, menewaskan sekitar dua lusin orang dan meninggalkan banyak mayat, genangan darah dan mobil yang terbakar di lingkungan kelas atas yang didominasi Syiah di ibu kota.
Pemboman tersebut adalah yang terbaru dari serangkaian serangan terhadap kubu kelompok militan Syiah Hizbullah, ketika perang di negara tetangga Suriah meluas ke negara tetangganya yang kecil di pesisir pantai. Ledakan tersebut menggarisbawahi sifat sektarian yang terus berkembang dalam konflik tersebut dan menyoroti bagaimana keterlibatan regional dalam krisis Suriah justru menjadi bumerang dalam berbagai cara.
___
MENGAPA KEDUTAAN IRAN AKAN DISERANG?
Iran yang mayoritas penduduknya Syiah adalah sekutu penting penguasa Suriah Bashar Assad, yang memerangi sebagian besar pemberontak Muslim Sunni yang berusaha menggulingkannya. Assad sendiri adalah anggota sekte minoritas Alawi di Suriah, sebuah cabang dari Islam Syiah. Iran membantu menyediakan senjata, pelatihan militer, dan dukungan diplomatik kepada rezim Suriah. Hizbullah yang didukung Iran telah mengirimkan pejuangnya ke Suriah, membantu tentara Assad meraih kemenangan penting atas pemberontak, yang berulang kali mengancam akan menyerang balik. Iran dan Hizbullah memiliki kepentingan yang sangat penting dalam konflik Suriah karena mereka khawatir bahwa kelompok ekstremis Sunni pada akhirnya akan berkuasa jika Assad dikalahkan.
APA KONTEKS DAERAHNYA?
Serangan tersebut nampaknya merupakan serangan lain dalam pertempuran proksi yang telah berlangsung di wilayah tersebut selama beberapa dekade, dan kini semakin intensif dengan adanya perang saudara di Suriah. Sementara Iran mendukung pemerintahan Assad, negara-negara Teluk Arab yang dipimpin oleh negara-negara Sunni, Arab Saudi dan Qatar, telah menjadi pendukung utama pemberontak yang berjuang untuk menggulingkannya. Pemerintah Suriah, dan beberapa pejabat Hizbullah, secara tidak langsung menyalahkan Arab Saudi atas serangan hari Selasa tersebut. Pemerintah Suriah mengatakan serangan itu “mengurangi petro-dolar.” Pemerintah Suriah sering menuduh intelijen Saudi memberikan dukungan finansial dan senjata kepada para pemberontak, meski belum memberikan bukti yang dapat dipercaya untuk mendukung klaim tersebut.
SIAPA YANG MENYETUJUI PEMBEMAN, DAN APA ARTINYA?
Sebuah kelompok ekstremis Sunni yang terkait dengan al-Qaeda di Lebanon mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, menggarisbawahi seberapa jauh perang Suriah telah menyebar dan betapa sektariannya perang tersebut. Brigade Abdullah Azzam mengatakan akan terjadi lebih banyak serangan kecuali Hizbullah menarik pejuangnya dari Suriah. Klaim semacam ini kemungkinan akan memperkuat keyakinan Hizbullah bahwa mereka harus terus berjuang bersama pasukan Assad untuk memastikan para pejuang al-Qaeda diusir keluar dari negara tersebut. Kelompok ekstremis dan afiliasi al-Qaeda semakin mendominasi kekacauan yang terjadi di kelompok pemberontak Suriah. Pejuang Al-Qaeda, yang penafsiran Islamnya yang ekstrim memandang Syiah sebagai murtad yang darahnya mungkin tertumpah, telah menyerang Syiah di negara-negara lain, terutama Irak, dengan bom mobil yang kuat dan telah menewaskan ribuan orang selama dekade terakhir.
APAKAH ISRAEL TERLIBAT?
Iran dengan cepat menyalahkan Israel atas serangan tersebut. Negara ini biasanya menyalahkan negara Yahudi atas sebagian besar kemalangan yang mereka alami, akibat ketegangan sengit antara kedua negara sejak revolusi Iran tahun 1979. Hal ini juga merupakan cara yang berguna untuk mengalihkan perhatian dari sifat konflik yang bersifat sektarian. Berbicara kepada wartawan di Yerusalem, anggota parlemen Israel Tzachi Hanegbi mengatakan Israel tidak terlibat dalam ledakan tersebut. “Tentu saja Israel harus disalahkan, kamilah yang disalahkan atas semua yang terjadi di Timur Tengah,” ujarnya.
APAKAH INI BERARTI AKAN ADA PERANG DI LEBANON?
Belum tentu. Serangan-serangan seperti itu kemungkinan akan memperdalam ketidakpercayaan antara Sunni dan Syiah di Lebanon, sehingga semakin melumpuhkan institusi-institusi negara tersebut. Namun Lebanon ternyata sangat tangguh dan para analis mengatakan perang saudara skala penuh masih merupakan skenario yang tidak mungkin terjadi. Negara ini belum terpecah belah – meskipun terjadi lima bom mobil tahun ini terkait dengan konflik Suriah, beberapa kali bentrokan sektarian, dan tidak adanya pemerintahan yang berfungsi sejak bulan Maret. Sebab, faksi pro dan anti-Assad tidak bisa menyepakati koalisi mana yang akan dibentuk. Perang saudara yang berlangsung selama 15 tahun di Lebanon, yang menewaskan puluhan ribu orang sebelum berakhir pada tahun 1990, masih melekat dalam ingatan banyak orang Lebanon.