Mantan pemimpin kartel narkoba Meksiko dibunuh oleh pria bersenjata berkostum badut

Francisco Rafael Arellano Felix, kakak tertua dari klan narkoba Arellano Felix yang dulu ditakuti di Meksiko, ditembak mati di resor pantai Baja di Los Cabos oleh seorang pria bersenjata yang mengenakan kostum badut, kata pihak berwenang pada Sabtu.

Kerabat Arellano Felix mengkonfirmasi identitasnya di TKP di sebuah rumah pantai sewaan, kata kantor jaksa agung di negara bagian Baja California Sur dalam sebuah pernyataan.

Sebuah foto dari tempat kejadian menunjukkan tubuhnya tergeletak di lantai keramik rumah tepi pantai yang terbuka, ditutupi selimut.

Seorang pejabat dari kantor kejaksaan negara bagian Baja California Sur mengatakan pada hari Sabtu bahwa pembunuhnya mengenakan kostum badut, lengkap dengan wig dan hidung bulat berwarna merah. Pejabat itu tidak berwenang menyebutkan namanya.

Motif penyerangan dan penyamaran orang-orang bersenjata tersebut masih diselidiki.

Dikenal karena pengendaliannya yang kejam dan brutal terhadap perdagangan narkoba di kota perbatasan Tijuana pada tahun 1990-an, penangkapan atau kematian sebagian besar dari tujuh bersaudara Arellano Felix telah membuat kartel tersebut menjadi bayang-bayang dari dirinya yang dulu.

Arellano Felix, yang kini berusia 63 tahun, sudah berada di penjara ketika geng tersebut mencapai puncaknya.

“Dia tidak pernah benar-benar menjadi bagian dari kepemimpinan organisasi besar, terutama karena dia berada di penjara (di Meksiko). Dia ditangkap sebelum mereka menjadi apa yang sebenarnya,” kata John Kirby, mantan jaksa federal di San Diego yang ikut serta dalam sebuah organisasi besar. -menulis dakwaan tahun 2003 terhadap kepemimpinan kartel Arellano Felix.

Anak tertua dari Arellano Felix bersaudara ditangkap pada tahun 1993 sehubungan dengan pembunuhan Kardinal Katolik Roma Juan Jesus Posadas Ocampo dan menjalani hukuman 10 tahun karena kepemilikan senjata. Para pejabat Meksiko khawatir dia akan kembali menjadi penyelundup narkoba setelah menjalani hukumannya di Meksiko dan meminta rekan-rekan Amerika mereka untuk meminta ekstradisinya ketika dia hampir menyelesaikan hukumannya atas tuduhan senjata yang tidak terkait.

“Orang-orang Meksiko sangat khawatir dia akan keluar,” kata Kirby.

Kirby mengatakan dia telah menemukan cukup bukti untuk mengajukan tuntutan dalam kasus narkoba tahun 1980 dan sedang mempersiapkan permintaan ekstradisi.

Arellano Felix diekstradisi ke AS pada tahun 2006 untuk menghadapi dakwaan dari California yang berasal dari kasus tahun 1980 di mana ia diduga menjual kokain kepada petugas polisi yang menyamar di Amerika Serikat.

Dia dijatuhi hukuman enam tahun penjara oleh hakim AS atas tuduhan narkoba, namun diberikan pembebasan bersyarat, dibebaskan dan dideportasi kembali ke Meksiko pada tahun 2008.

uni togel