Menteri luar negeri Iran mengatakan pertemuan mengenai rancangan kesepakatan pada hari Kamis memperkirakan sanksi akan segera dilonggarkan
Menteri Luar Negeri Iran mengatakan negaranya dan negara-negara besar akan bertemu pada hari Kamis untuk mulai menyusun unsur-unsur rancangan perjanjian nuklir yang komprehensif, dan pertemuan dimulai hari Senin di Eropa untuk menyelesaikan semua unsur-unsurnya.
Menteri Luar Negeri Javad Zarif mengatakan pada sebuah acara di New York pada hari Rabu bahwa meskipun Iran pasti ingin memenuhi tenggat waktu 30 Juni untuk sebuah perjanjian, “tidak ada tenggat waktu yang sakral.”
Dia bertemu dengan Menteri Luar Negeri John Kerry pada hari Senin.
Zarif mengatakan Iran memperkirakan sanksi PBB akan dicabut dalam beberapa hari setelah kesepakatan tercapai. Dan dia memperkirakan Presiden Barack Obama harus berhenti menerapkan sanksi AS terhadap negaranya. “Bagaimana dia melakukannya adalah masalahnya,” kata Zarif.
Ia juga mengecam perdana menteri Israel, yang selama ini menjadi pengkritik keras upaya mencapai kesepakatan dengan Iran mengenai program nuklirnya dan, yang membuat Obama tidak senang, bahkan sampai berbicara kepada Kongres mengenai masalah ini. Iran bersikeras bahwa program nuklirnya adalah untuk tujuan damai.
Zarif menyebut kritik Benjamin Netanyahu “ironis namun menggelikan”.
“Netanyahu telah menjadi guru non-proliferasi bagi semua orang. Dia mempunyai 400 hulu ledak nuklir,” kata menteri luar negeri.
Israel tidak pernah secara terbuka menyatakan senjata nuklirnya.
Zarif berbicara di sela-sela pertemuan negara-negara besar di PBB untuk membahas kemajuan perjanjian penting menuju perlucutan senjata nuklir.
Bagaimana sanksi terhadap Iran akan dicabut jika kesepakatan tercapai, dan bagaimana sanksi tersebut dapat “diulangi”, telah menjadi pertanyaan kunci selama berbulan-bulan negosiasi Iran dengan lima anggota tetap Dewan Keamanan ditambah Jerman.
Zarif menyarankan dunia harus khawatir terhadap pelanggaran perjanjian yang dilakukan Amerika Serikat, bukan negaranya.
“Ini bukan permainan,” katanya. “Kami memiliki ketentuan cadangan jika AS gagal, jadi jika AS ingin menjual ini sebagai sebuah prestasi, silakan saja.”
Pembicaraan dengan Iran juga membuat negara-negara Arab tetangganya gelisah. Ketika ditanya pada hari Rabu apakah Iran akan keberatan jika Arab Saudi meminta pengaturan program nuklir serupa, Zarif mengatakan: “Kami akan menyambutnya” serta peluang yang sama untuk negara lain.
Berbicara pada konferensi nuklir global pada hari Senin atas nama lebih dari 100 negara berkembang, menteri luar negeri tersebut menyatakan bahwa ancaman terbesar terhadap perdamaian dan keamanan internasional adalah terus adanya senjata nuklir di Amerika Serikat dan empat anggota tetap Dewan Keamanan lainnya, Inggris. . , Prancis, Cina, dan Rusia.
Ancaman terbesar kedua, katanya, “adalah Israel memiliki senjata nuklir.”