Mulut toilet! Penyu mencelupkan kepalanya ke dalam genangan air untuk buang air kecil

Mulut toilet! Penyu mencelupkan kepalanya ke dalam genangan air untuk buang air kecil

Kura-kura cangkang lunak dari Tiongkok pada dasarnya dapat mengeluarkan kencing dari mulutnya, kata para peneliti.

Kemampuan aneh ini mungkin membantu mereka menembus lingkungan asin, jelas para peneliti.

Para ilmuwan telah mengidentifikasi penyu cangkang lunak Tiongkok (Pelodiskus sinensis). Penyu ini banyak dijumpai di rawa-rawa payau dan rawa-rawa. Menariknya, reptil ini membenamkan kepala mereka di genangan air di lahan kering, meskipun mereka adalah penghirup udara yang sangat bergantung pada paru-paru mereka untuk mendapatkan oksigen, sehingga mereka tidak mungkin bernapas di dalam air.

Beberapa ikan mengeluarkan urea, produk limbah utama ditemukan dalam urininsang mereka keluar. Para peneliti berspekulasi demikian kura-kura dapat mengeluarkan urea dari mulutnya ketika mereka membenamkan kepalanya ke dalam air, karena reptil ini memiliki tonjolan aneh seperti insang di sana.

Para peneliti membeli penyu cangkang lunak dari Chinatown setempat di Singapura dan mengukur berapa banyak urea yang dikeluarkan reptil tersebut melalui urin dengan menempelkan tabung plastik di punggung mereka. Yang mengejutkan, para peneliti menemukan bahwa air tempat penyu dipelihara mengandung lebih dari 15 kali lipat urea dalam urin mereka.

Para ilmuwan kemudian menyimpan kura-kura tersebut di dalam kotak kering dan memberi mereka genangan air untuk mencelupkan kepala mereka. Mereka menemukan reptil dapat membenamkan kepalanya di bawah air hingga 100 menit dan dapat mengeluarkan urea hingga 50 kali lebih banyak melalui mulutnya dibandingkan dari pantatnya. Selain itu, saat peneliti menyuntik penyu dengan urea, mereka menemukan kadar urea di air liur 250 kali lebih besar dibandingkan di dalam darah. (Foto: 10 Penemuan Hewan Paling Aneh)

“Diterima secara umum bahwa ginjal bertanggung jawab atas ekskresi urea pada vertebrata, kecuali ikan,” kata peneliti Yuen Kwong Ip, ahli fisiologi molekuler di National University of Singapore. Bertentangan dengan anggapan umum, hasil kami menunjukkan bahwa mulut mungkin merupakan jalur penting ekskresi urea pada penyu cangkang lunak.

Para ilmuwan menduga penyu cangkang lunak Tiongkok mengeluarkan urea melalui mulutnya, bukan melalui ginjal, karena lingkungannya yang asin.

“Penyu cangkang lunak sering ditemukan di air payau atau bahkan lautan,” kata Ip kepada LiveScience.

Kencing memerlukan minum air segar untuk mengeluarkan urea, namun air garam tidak aman untuk diminum. Sebaliknya, yang harus dilakukan penyu-penyu ini hanyalah berkumur dengan air setempat, menghindari masalah yang timbul akibat meminum air asin.

Para ilmuwan merinci temuan mereka secara online pada 11 Oktober di Journal of Experimental Biology.

Ikuti LiveScience di Twitter @ilmu hidup. Kami juga aktif Facebook & Google+.

Hak Cipta 2012 Ilmu HidupSebuah perusahaan TechMediaNetwork. Semua hak dilindungi undang-undang. Materi ini tidak boleh dipublikasikan, disiarkan, ditulis ulang, atau didistribusikan ulang.


sbobet wap