PRISTINA, Kosovo – Oposisi Kosovo telah memperingatkan pemerintah agar tidak mengadakan sidang parlemen lagi kecuali negara tersebut menarik diri dari perjanjian dengan Serbia dan Montenegro.
Setelah pertemuan dengan Presiden Atifete Jahjaga pada hari Selasa, tiga pemimpin oposisi mengatakan koalisi yang berkuasa tidak boleh “memprovokasi” sidang parlemen lagi karena akan “memperburuk” situasi.
Dalam sidang parlemen baru-baru ini, anggota oposisi menembakkan gas air mata ke dalam majelis dan melemparkan telur ke arah perdana menteri.
Para pemimpin oposisi mengatakan mereka akan membuat perjanjian dengan Serbia menjadi “mustahil” untuk memberikan kekuasaan lebih besar kepada wilayah-wilayah yang didominasi Serbia di Kosovo dan Montenegro mengenai demarkasi perbatasan.
Pemerintah mengatakan oposisi berusaha meraih kekuasaan melalui cara-cara yang tidak demokratis.
Kosovo secara sepihak mendeklarasikan kemerdekaannya pada tahun 2008, sebuah tindakan yang tidak diakui oleh Serbia.