Orang Belanda Temukan E. Coli yang Berbeda, Tarik Kecambah Bit

Pihak berwenang Belanda menarik kembali kecambah bit dari tiga negara pada hari Kamis setelah sampelnya ditemukan terkontaminasi dengan jenis bakteri E. coli yang tampaknya tidak terlalu berbahaya dibandingkan bakteri yang menyebabkan krisis E. coli yang mematikan di Eropa.

Sementara itu, pejabat kesehatan Jerman melaporkan bahwa tiga orang lagi telah meninggal karena penyakit ini pada hari Kamis, sehingga menambah jumlah korban menjadi 29 orang dalam waktu kurang dari enam minggu.

Otoritas Keamanan Pangan Belanda mengatakan laboratorium masih berusaha mengidentifikasi strain E. coli Belanda, namun belum ada laporan mengenai penyakit serius yang disebabkan oleh virus tersebut.

Meski begitu, badan tersebut mengatakan bahwa yang pasti bukan strain E. coli yang sama yang menewaskan 29 orang, membuat 2.900 orang jatuh sakit, dan menyebabkan ratusan orang mengalami komplikasi serius, sebagian besar terjadi di Jerman. Penyebab wabah ini sejauh ini masih luput dari perhatian para penyelidik Jerman.

Hanya satu petani Belanda, sebuah perusahaan bernama Hamu, yang ditemukan memiliki bit yang terkontaminasi, dan produk lain yang ditanam di pertaniannya bebas dari kecurigaan, kata Esther Filon, juru bicara badan pengawas Belanda.

Lebih lanjut tentang ini…

“Ini tidak sama dengan di Jerman. Anda bisa saja jatuh sakit, tapi sejauh yang kami tahu saat ini, penyakit ini tidak berakibat fatal,” katanya kepada The Associated Press.

Dia mengatakan pihak berwenang sedang mencoba melacak semua pengiriman dari produsen.

Badan tersebut mengatakan Hamu, yang berbasis di kota Kerkdriel, 70 kilometer tenggara Amsterdam, mengekspor tauge ke Belgia dan menjualnya di pasar Belanda dan Jerman.

Terdapat ratusan strain bakteri E. coli di alam, namun hanya sedikit yang mematikan bagi manusia dan bakteri tersebut lebih dikenal sebagai sumber keracunan makanan atau masalah perut yang serius.

Manusia secara alami membawa beberapa strain E. coli yang tidak berbahaya di ususnya dan bakteri tersebut juga biasa ditemukan pada sapi, domba, dan mamalia lainnya. Strain yang tidak berbahaya bagi hewan terkadang bisa mematikan bagi manusia. Para ahli mengkhawatirkan evolusi E. coli yang terus-menerus, yang dapat mengakibatkan mutasi berbahaya bagi manusia.

Uni Eropa memberi tahu Belanda pada Rabu malam bahwa kecambah bit yang terinfeksi telah ditemukan di Jerman, dan tes di Belanda mengkonfirmasi hal ini.

Harald Wychel dari Institut Kesehatan Masyarakat Nasional mengatakan pihak berwenang masih menyelidiki apakah ada orang yang tertular penyakit akibat virus Belanda tersebut.

Di Berlin, Institut Robert Koch mengatakan laju penyakit baru melambat seiring dengan wabah E. coli yang mematikan. Dikatakan bahwa 2.808 orang sakit di Jerman, 722 di antaranya menderita komplikasi serius yang dapat menyebabkan gagal ginjal. Namun masih belum jelas apakah epidemi ini sudah mereda, atau apakah masyarakat berhasil menghindari buah-buahan dan sayur-sayuran.

Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan 97 orang lainnya jatuh sakit di 12 negara Eropa lainnya, serta tiga di Amerika Serikat.

Kementerian Kesehatan Negara Bagian Lower Saxony Jerman mengatakan dua orang lagi meninggal setelah terinfeksi, yaitu seorang wanita berusia 20 tahun dan seorang pria berusia 68 tahun.

Setidaknya lima orang dirawat di rumah sakit setelah pertemuan keluarga untuk merayakan ulang tahun ke-70 akhir bulan lalu di selatan Hannover, dan para penyelidik sedang menyelidiki perusahaan katering tersebut untuk mencari kemungkinan petunjuk sumber wabah, kata kementerian negara.

Para petani di Uni Eropa mengatakan mereka mengalami kerugian hingga 417 juta euro ($611 juta) per minggu karena produk-produk matang membusuk di ladang dan gudang. Pada hari Rabu, UE berjanji untuk menawarkan kompensasi kepada petani hingga 210 juta euro ($306 juta) atas kerugian yang disebabkan oleh E. coli.
Rusia dan Arab Saudi telah mengeluarkan larangan umum terhadap impor sayuran dari Uni Eropa.

Petani Spanyol termasuk yang paling terkena dampaknya setelah pihak berwenang di Hamburg mengeluarkan peringatan bahwa mentimun Spanyol bisa menjadi sumber wabah tersebut. Pengujian lebih lanjut menunjukkan bahwa meskipun sayuran Spanyol memang membawa E. coli, namun virus tersebut bukanlah penyebab wabah tersebut.

Menteri Luar Negeri Spanyol untuk Urusan Eropa, Diego Lopez Garrido, mengatakan kompensasi yang ditawarkan UE tidak cukup dan menyebut larangan Rusia terhadap semua sayuran UE “tidak pantas”. Rusia adalah pasar utama bagi produk-produk UE.

link alternatif sbobet