Panduan berita: Tinjauan singkat tentang masalah keuangan Yunani dan bagaimana hal itu terjadi
Athena, Yunani – Yunani sedang berjuang untuk mencapai kesepakatan dengan kreditor penyelamat keuangannya untuk mendapatkan lebih banyak pinjaman. Tanpa adanya sistem ini, negara tersebut bisa mengalami gagal bayar (default) atas utangnya, yang bisa menjadi langkah pertama dalam reaksi berantai yang menyebabkan negara tersebut keluar dari kesatuan mata uang euro.
Berikut adalah gambaran umum mengenai isu-isu utama dalam krisis ini:
___
MASALAH SAAT INI
Sejak 2010, Yunani mengandalkan pinjaman dari negara-negara di zona euro yang beranggotakan 19 negara dan Dana Moneter Internasional (IMF). Paket pinjaman sebesar 240 miliar euro akan berakhir pada akhir Juni, namun Yunani tidak mendapatkan sisa paket pinjaman sebesar 7,2 miliar euro ($8,2 miliar). Pembicaraan saat ini adalah mengenai upaya untuk mendapatkan pinjaman tersebut sebelum masa berlakunya habis.
Yunani memiliki pembayaran utang yang jatuh tempo pada tanggal 30 Juni senilai sekitar 1,6 miliar euro yang mungkin tidak mampu mereka bayar tanpa pinjaman lebih banyak dari kreditor, dan pembayaran yang lebih besar pada bulan Juli dan Agustus tentu saja tidak dapat dilakukan.
___
TIDAK ADA PASAR EFEK
Yunani membutuhkan pinjaman karena tidak dapat meminjam di pasar obligasi dengan suku bunga yang terjangkau, seperti yang dilakukan negara-negara lain untuk membiayai pengeluaran mereka. Suku bunga obligasi Yunani – yang sebenarnya merupakan permintaan investor internasional sebagai imbalan atas pinjaman uang ke negara tersebut – meningkat lebih tinggi pada akhir tahun 2009 ketika Yunani mengungkapkan bahwa defisit publiknya jauh lebih tinggi dari perkiraan.
___
PERDAGANGAN HIPPENS
Yunani sedang berjuang untuk mencapai kesepakatan dengan kreditor karena pemerintahan baru, yang dipilih pada bulan Januari, mengatakan pihaknya tidak akan mematuhi persyaratan yang telah diterima oleh pemerintah sebelumnya selama bertahun-tahun. Ketentuan-ketentuan ini mencakup pemotongan dana pensiun, upah, pekerjaan di sektor publik, serta pajak yang lebih tinggi.
Tindakan ‘pengekangan anggaran’ tersebut bertujuan untuk mengurangi defisit anggaran, namun juga merugikan perekonomian dengan meningkatkan pengangguran, membuat masyarakat Yunani semakin miskin dan mengurangi jumlah pendapatan yang dapat dibelanjakan masyarakat Yunani.
Pemerintah saat ini, yang dipimpin oleh partai sayap kiri radikal Syriza, mengatakan pihaknya tidak akan lagi mengambil tindakan seperti itu. Para kreditor bersikeras bahwa Yunani harus melakukan hal tersebut jika menginginkan lebih banyak pinjaman karena mereka khawatir jika Yunani tidak mendapatkan kembali keuangan publiknya, mereka tidak akan pernah mendapatkan uang mereka kembali.
___
BAHAYA PIKIRAN
Risiko gagal bayar (default) adalah hal ini dapat melemahkan kepercayaan masyarakat Yunani dan memicu bank run. Bank-bank tersebut saat ini didukung dengan kredit darurat yang diizinkan oleh Bank Sentral Eropa. Jika Yunani tidak dapat membayar kreditornya, maka utang pemerintah yang digunakan pemberi pinjaman sebagai jaminan atas pinjaman ECB mereka akan menjadi tidak berharga dan ECB dapat menarik dukungannya.
Yunani kemudian harus mendukung bank-bank itu sendiri – namun mereka tidak mempunyai uang untuk melakukannya. Dia kemudian secara teoritis harus mulai mencetak uangnya sendiri agar uang tunai dapat mengalir kembali ke perekonomian. Melakukan hal ini secara efektif akan meninggalkan euro.
___
MASALAH JANGKA PANJANG
Permasalahan Yunani tidak akan terselesaikan selamanya dengan dana 7,2 miliar euro tersebut. Uang itu hanya cukup untuk membayar cicilan utangnya beberapa bulan saja. Oleh karena itu Yunani dan kreditornya harus mencari solusi jangka panjang.
Karena sebagian besar utang Yunani terdiri dari pinjaman dana talangan (bailout), negara tersebut akan terbantu jika kreditornya setuju untuk meringankan persyaratan pinjaman tersebut – baik dengan mengurangi bunga yang harus dibayar Yunani atau memperpanjang tanggal pembayaran kembali.
Kreditor berjanji untuk mempertimbangkannya tahun lalu. Namun mereka mengatakan keputusan hanya bisa diambil setelah Yunani mematuhi reformasi yang diminta sebagai imbalan atas pinjaman sebesar 7,2 miliar euro. Yunani kini menginginkan keputusan seperti itu untuk meringankan kondisi utangnya.