Panel merekomendasikan skrining depresi untuk orang dewasa

Orang dewasa Amerika harus diskrining untuk mengetahui adanya depresi, kata panel ahli berpengaruh yang didukung pemerintah.

Skrining depresi pada akhirnya dapat membantu mengurangi atau mencegah kembalinya gejala depresi, mengurangi kebutuhan perawatan kesehatan lainnya, dan meningkatkan kesehatan wanita hamil atau nifas yang mengalami depresi, menurut Satuan Tugas Layanan Pencegahan AS (USPSTF).

Setelah meninjau penelitian sebelumnya, panel tersebut menemukan bahwa “jika Anda hanya menunggu pasien mengatakan bahwa mereka mengalami depresi, Anda kehilangan sejumlah besar orang yang mengalami depresi dan akan mendapat manfaat dari pengobatan,” kata Dr. Michael Pignone, anggota USPSTF dan profesor di Universitas North Carolina di Chapel Hill.

Gangguan depresi mayor adalah penyebab utama kecacatan di kalangan orang dewasa di negara-negara berpenghasilan tinggi, menurut USPSTF. Biaya pengobatan depresi di AS hampir mencapai $23 miliar pada tahun 2009, dan hilangnya produktivitas akibat kondisi tersebut kemungkinan besar merugikan negara tersebut sekitar $23 miliar pada tahun 2011.

Rekomendasi tersebut, yang diterbitkan pada hari Selasa di Journal of American Medical Association, merupakan pembaruan dari rekomendasi panel pada tahun 2009 yang mendukung skrining depresi untuk orang dewasa jika kantor dokter mereka mampu memberikan layanan berkualitas, atau di antara pasien tertentu, bahkan jika layanan tersebut mampu memberikan layanan yang berkualitas. tidak tersedia.

“Kami sebenarnya hanya mencoba untuk memberikan bahasa yang lebih jelas,” kata Pignone kepada Reuters Health.

Panel tersebut sekarang mengatakan setiap orang yang berusia 18 tahun ke atas harus menjalani pemeriksaan depresi dengan sistem yang memadai untuk memastikan diagnosis yang akurat, pengobatan yang efektif, dan tindak lanjut yang tepat.

“Jika Anda ingin bermain anggar, Anda harus melakukannya dengan baik,” kata Pignone.

Meskipun USPSTF tidak mendukung metode skrining tertentu atau menentukan seberapa sering orang harus melakukan skrining, Pignone mengatakan hal itu bisa dilakukan dengan menjawab dua pertanyaan di formulir sebelum pasien menemui dokternya.

“Tidak ada alasan mengapa Anda tidak bisa melakukan pemeriksaan langsung di sana (di ruang tunggu) melalui iPad,” kata Keith Humphreys, profesor psikiatri dan ilmu perilaku di Stanford Health Care di California.

Humphreys, yang tidak terlibat dalam penyusunan rekomendasi baru tersebut, mengatakan kepada Reuters Health bahwa dia menyetujuinya.

“Realitas layanan kesehatan Amerika adalah kesehatan mental perlu dilakukan di layanan primer,” ujarnya.

Pignone mengatakan potensi bahaya dari skrining depresi sangat kecil. Ada juga banyak pilihan pengobatan yang tersedia, artinya efek samping seringkali dapat diatasi dengan beralih ke pengobatan lain.

“Selalu ada pilihan pengobatan lain yang tersedia yang tidak memiliki efek tersebut,” katanya. Perawatan tersebut meliputi pengobatan, psikoterapi, terapi perilaku kognitif (CBT) dan bahkan observasi sederhana.

Tinjauan bukti panel menunjukkan bahwa obat antidepresan dan psikoterapi bisa cukup efektif untuk rata-rata orang dewasa yang mengalami depresi. Penelitian lain menunjukkan bahwa CBT efektif pada wanita hamil dan nifas, sehingga USPSTF menjadi kelompok yang harus diselidiki secara khusus.

“Ini bisa sangat bermanfaat,” kata Humphreys tentang wanita hamil dan pasca melahirkan. “Ini adalah populasi yang memiliki tingkat depresi tinggi yang umumnya dapat diobati.”

Organisasi lain seperti American Academy of Pediatrics dan American College of Obstetricians and Gynecologists merekomendasikan beberapa jenis pemeriksaan depresi untuk wanita hamil atau pascapersalinan. American Academy of Family Physicians juga mendukung pemeriksaan untuk semua orang dewasa.

Lebih lanjut tentang ini…

unitogel