Para pejabat AS menolak ancaman rudal Korea Utara
Para pejabat AS memantau dengan cermat situasi di Korea Utara, namun mengatakan pada hari Kamis bahwa “tidak ada tanda-tanda peluncuran rudal jarak jauh dalam waktu dekat” yang menuju Hawaii.
Namun para pejabat memperingatkan kemungkinan peluncuran rudal jarak pendek atau menengah, dan mengatakan bahwa Korea Utara dapat “melakukannya” dalam hitungan jam.
Korea Utara telah berjanji untuk meningkatkan persenjataan nuklirnya dan mengancam AS dengan “pemusnahan”. Namun para pejabat senior AS menyebut retorika yang meningkat ini sebagai bagian dari “gertakan Korea Utara yang sedang berlangsung” yang dirancang bertepatan dengan peringatan 59 tahun pecahnya Perang Korea.
Masyarakat Korea Utara sensitif terhadap hari peringatan dan ingin mengeksploitasi tanggal simbolis ini untuk keperluan dalam negeri.
Puluhan ribu warga Korea Utara bergabung dalam unjuk rasa di Pyongyang pada hari Kamis untuk meneriakkan slogan-slogan yang mengecam sanksi internasional dan menandai peringatan dimulainya Perang Korea yang membagi semenanjung tersebut menjadi Utara yang komunis dan Selatan yang kapitalis.
Aksi tersebut menyusul keputusan Presiden Obama pada hari Rabu untuk memperpanjang sanksi ekonomi AS terhadap Korea Utara selama satu tahun lagi, dengan mengatakan bahwa kepemilikan Korea Utara atas “bahan fisi yang dapat digunakan untuk senjata” dan risiko proliferasinya “terus menjadi ‘”ancaman yang tidak biasa dan luar biasa” terhadap Amerika. Amerika.
Sebuah editorial di surat kabar besar Jepang minggu lalu berspekulasi bahwa peluncuran rudal balistik Taepodong-2, yang mampu mencapai Hawaii, mungkin terjadi pada awal Juli, dan mungkin bertepatan dengan perayaan 4 Juli.
Rudal tersebut diyakini mampu membawa hulu ledak nuklir. Namun para pejabat AS mengatakan mereka tidak melihat aktivitas di lapangan yang mereka perkirakan akan digunakan untuk peluncuran Taepodong-2.
Pentagon mengatakan pencegat di California dan Alaska siap untuk menangkis setiap ancaman yang masuk dari Korea Utara. Sistem pertahanan rudal juga dikerahkan di Hawaii.
Menteri Pertahanan Robert Gates mengatakan pekan lalu bahwa aset tambahan sedang dikerahkan untuk meningkatkan pertahanan Kepulauan Hawaii.
Korea Utara mengumumkan pembatasan maritim pada hari Rabu, melarang pelayaran internasional di sepanjang pantai timurnya mulai Kamis hingga 10 Juli. Pengumuman tersebut dipandang sebagai penanda lain bahwa Korea Utara mungkin akan melakukan latihan militer atau peluncuran rudal jarak pendek atau menengah.
Catherine Herridge dari FOX News dan The Associated Press berkontribusi pada laporan ini.