Pasangan asal Chicago bisa menghadapi kematian dalam penembakan geng dalam kasus pembunuhan di Bali
Sepasang suami istri asal Amerika bisa menghadapi hukuman mati di regu tembak jika terbukti melakukan pembunuhan tingkat pertama atas kematian wanita asal Chicago, Sheila von Wiese-Mack, yang jenazahnya dimasukkan ke dalam koper di luar sebuah resor mewah di Bali, Indonesia.
Polisi Indonesia mendakwa putri korban, Heather Mack yang berusia 19 tahun, dan pacarnya, Tommy Schaefer yang berusia 21 tahun, dengan pembunuhan, menurut Associated Press.
Pihak berwenang Bali mengatakan von Wiese-Mack, 62 tahun, dipukuli sampai mati sebelum tubuhnya dimasukkan ke dalam koper berwarna perak dan dibuang di luar St. Louis. Hotel mewah Regis di Nusa Dua, Bali.
Putri Wiese-Mack dan pacarnya, keduanya berasal dari Chicago, ditangkap di kawasan Kuta Bali pada hari Rabu. Pengacara Mack yang berbasis di Chicago, Michael Elkin, tidak dapat dihubungi untuk memberikan komentar ketika dihubungi oleh FoxNews.com.
Dakwaan tersebut berdasarkan saksi dan bukti TKP, kata Wakil Kapolda Bali Brigjen. Umum Gusti Ngurah Raharja Subyakta kepada Associated Press. Dia menambahkan bahwa setelah pemeriksaan awal, pasangan tersebut menolak berbicara dengan penyelidik tanpa pengacara dan menjalani tes obat-obatan terlarang.
Polisi mengatakan pasangan itu menyewa taksi dan kemudian meletakkan kopernya di bagasi. Mereka memberi tahu sopir taksi bahwa mereka akan check out dari hotel dan akan kembali.
Namun setelah dua jam, Mack dan Schaefer tidak muncul kembali. Penjaga keamanan hotel yang menemukan noda darah di koper menyarankan agar pengemudi naik taksi ke kantor polisi, di mana petugas membuka koper dan menemukan mayat tersebut.
Von Wiese-Mack, juga dari Chicago, dan putrinya bersekolah di St. Louis. Regis tiba, sementara Schaefer melapor pada hari Senin, kata polisi.
Rekaman CCTV menunjukkan korban bertengkar dengan Schaefer di lobi hotel pada Senin.
Berdasarkan hukum Indonesia, pasangan tersebut dapat menghadapi hukuman mati di hadapan regu tembak jika terbukti bersalah melakukan pembunuhan berencana.
Sementara itu, Daily Mail, mengutip seorang perwira polisi senior, melaporkan bahwa Heather Mack sedang diperiksa di rumah sakit kantor polisi pada hari Jumat setelah dia memberi tahu pihak berwenang bahwa dia hamil.
Jenazah Von Wiese-Mack sedang diotopsi di rumah sakit di Denpasar, Bali. Kepala Reserse Forensik Ida Bagus Putu Alit mengatakan, terdapat tanda-tanda kekerasan pada tubuh yang menandakan korban sempat melakukan perlawanan sebelum meninggal.
“Kami menemukan bekas luka di kedua lengan dan patah di kuku jari tangan kiri,” kata Alit kepada Associated Press setelah penyelidikan eksternal. “Itu menunjukkan perlawanan dalam pertarungan.”
Mack mengakui pada pemeriksaan awal pada hari Rabu bahwa ibunya telah meninggal, namun menolak untuk mengungkapkan penyebabnya, menurut Haposan Sihombing, seorang pengacara Indonesia yang ditugaskan oleh polisi untuk mendampingi pasangan tersebut.
Sihombing mengatakan Mack dan ibunya tiba di Bali pada 4 Agustus dan menginap terlebih dahulu di Hotel Simanyak sebelum berangkat ke St. Louis. Regis pindah.
Mack menandatangani dokumen investigasi setelah pemeriksaan hari Rabu, sementara Schaefer menolak, mengatakan dia ingin menunggu pengacaranya tiba dari Amerika, kata Sihombing.
Prinsipnya, mereka tidak menjawab banyak pertanyaan, kata Sihombing. “Mereka tidak bekerja sama.”
Sementara itu, pihak berwenang di lingkungan kelas atas Chicago, memeriksa catatan 86 insiden di mana polisi dipanggil ke rumah keluarga di Oak Park tempat von Wiese-Mack tinggal bersama putrinya. Teman-temannya juga mulai berbicara kepada wartawan lokal, mengklaim bahwa hubungan ibu-anak terkadang menimbulkan perdebatan.
Panggilan telepon tersebut dimulai pada tahun 2004 dan berlanjut hingga Juni 2013, menurut juru bicara Kota Oak Park David Powers, yang juga mengatakan bahwa keluarga tersebut pindah sekitar setahun yang lalu. Sebagian besar panggilan tersebut merupakan laporan orang hilang, dan lainnya mencakup masalah rumah tangga dan pencurian.
Powers tidak merinci panggilan telepon tersebut, namun mengatakan tidak ada yang mengakibatkan penangkapan. Dia menambahkan bahwa sejumlah panggilan 911 dilakukan dari kediaman tempat penelepon menutup telepon, dan, sesuai prosedur standar, departemen kepolisian mengirimkan mobil polisi untuk menyelidikinya.
Von Wiese-Mack adalah janda dari komposer jazz dan klasik ternama James L. Mack dari Oak Park, Illinois, yang meninggal pada tahun 2006 pada usia 76 tahun.
Pada tahun 2012, von Wiese-Mack bergabung dengan klub buku berusia seabad di Chicago bernama Caxton Club. Dia memiliki beragam minat, termasuk sastra Asia dan opera Wagnerian, menurut profilnya pada Mei 2013 di publikasi klub Caxtonian.
Cristina Corbin dari FoxNews.com dan The Associated Press berkontribusi pada laporan ini.