Pembom Taliban menyerang kendaraan AS di Pakistan

Sebuah bom mobil Taliban menghantam sebuah kendaraan lapis baja pada hari Jumat yang membawa para pejabat AS ke konsulat AS di Pakistan barat laut, kata para pejabat, dalam sebuah serangan yang menurut para militan adalah balas dendam atas serangan yang menewaskan Usama bin Laden.

Dua orang Amerika menderita luka ringan, namun seorang warga Pakistan tewas dan sedikitnya 10 lainnya terluka dalam serangan di kota Peshawar, kata para pejabat. Serangan tersebut adalah yang pertama terhadap warga Barat sejak serangan tanggal 2 Mei oleh pasukan komando AS di tempat persembunyian bin Laden di sebuah kota militer sekitar tiga jam dari Peshawar.

Taliban Pakistan, kelompok sekutu al-Qaeda yang berada di balik sejumlah serangan dalam beberapa tahun terakhir, mengaku bertanggung jawab.

“Kami memberitahu Amerika dan NATO bahwa kami akan melakukan serangan yang lebih mematikan dan kami bisa melakukannya,” kata juru bicara Taliban Ahsanullah Ahsan melalui panggilan telepon dari lokasi yang dirahasiakan. “Kami memperingatkan bahwa kami akan membalas kesyahidan Usama.”

Warga Amerika tersebut sedang melakukan perjalanan dengan dua mobil dari rumah mereka menuju gedung konsulat yang dijaga ketat ketika sebuah bom mobil meledak di dekatnya, kata juru bicara Kedutaan Besar AS Alberto Rodriguez dan polisi kota. Orang Amerika dari mobil yang ditabrak diterbangkan dari tempat kejadian dengan kendaraan kedua. Luka yang paling serius adalah kemungkinan patah tangan, katanya.

Rodriguez awalnya mengatakan serangan hari Jumat itu dilakukan oleh seorang pembom bunuh diri, berdasarkan laporan dari saksi mata. Dia kemudian menelepon The Associated Press untuk mengatakan bahwa itu adalah sejenis alat peledak yang ditanam. Polisi Pakistan mengatakan itu adalah bom mobil yang diyakini meledak dari jarak jauh.

Rodriguez menolak mengatakan posisi apa yang dipegang Amerika. Konsulat tersebut adalah rumah bagi para diplomat, kontraktor keamanan dan – diyakini secara luas – personel CIA yang memburu al-Qaeda dan kelompok terkait. Gedung konsulat dan mantan pejabat tinggi di sana pernah diserang di masa lalu.

Serangan sepihak AS yang menewaskan Bin Laden di Abbottabad telah merusak hubungan Pakistan-Amerika sejak Januari, ketika seorang kontraktor CIA membunuh dua warga Pakistan di kota Lahore. Insiden tersebut mendorong Pakistan untuk menuntut pengurangan personel militer AS di negara tersebut, dan membuat marah militer Pakistan atas apa yang mereka klaim sebagai mata-mata AS yang beroperasi di negara tersebut.

Peshawar terletak tepat di luar wilayah kesukuan Pakistan, tempat al-Qaeda dan Taliban mempunyai basis.

Kota ini telah menjadi tempat terjadinya banyak aksi bom bunuh diri dan pemboman lainnya yang terjadi di Pakistan selama lima tahun terakhir, sebagian besar dilakukan terhadap sasaran pemerintah dan pasukan keamanan Pakistan. Warga asing di Pakistan juga menjadi sasaran, namun jumlahnya tidak sebanyak itu.

Pekan lalu, Taliban Pakistan membunuh lebih dari 80 warga Pakistan yang direkrut untuk pasukan paramiliter perbatasan dalam dua serangan bunuh diri di dekat Peshawar. Mereka mengatakan ledakan-ledakan ini juga merupakan balas dendam atas kematian Bin Laden.

Tayangan TV Pakistan menunjukkan mobil yang ditabrak adalah sebuah SUV berukuran besar. Tampaknya berputar menjadi tiang dan kapnya rusak. Bangunan-bangunan di dekatnya juga rusak akibat ledakan tersebut.

Pada bulan Agustus 2008, Lynne Tracy, yang saat itu menjabat sebagai diplomat tertinggi AS di konsulat, selamat dari serangan senjata terhadap kendaraan lapis bajanya. Pada bulan April tahun lalu, militan menggunakan bom mobil dan granat untuk menyerang konsulat, menewaskan delapan orang. Tak satu pun dari korban tewas adalah warga negara Amerika, namun beberapa di antaranya adalah penjaga keamanan yang bekerja di konsulat.

Pakistan marah karena tidak diperingatkan sebelumnya bahwa tim Navy SEAL akan menyerbu kompleks tempat tinggal bin Laden, dan menegaskan bahwa mereka tidak tahu bahwa dalang teror bersembunyi di sana. Para pejabat AS telah mengunjungi Pakistan dalam beberapa hari terakhir untuk mencoba menyelesaikan perbedaan, dan memastikan kelanjutan kerja sama Pakistan dalam perang melawan al-Qaeda dan kelompok militan Islam sekutunya.

Salah satu topik yang mungkin akan dibahas secara intensif adalah isu drone AS yang menembakkan rudal ke arah militan yang bersembunyi di wilayah kesukuan Pakistan. Pakistan secara terbuka mengutuk serangan tersebut, namun kabel diplomatik AS yang baru-baru ini dirilis oleh WikiLeaks menunjukkan bahwa para pemimpin sipil Pakistan secara pribadi mendukung serangan rudal tersebut.

Laporan-laporan dari kabel diplomatik AS yang menunjukkan adanya dukungan swasta terhadap serangan-serangan yang dilakukan para pemimpin militer Pakistan, sejak tahun 2008, diterbitkan oleh surat kabar Dawn berbahasa Inggris di Pakistan pada hari Jumat.

Kisah tersebut menggambarkan pertemuan antara pejabat AS dan para pemimpin Pakistan pada tahun itu. Salah satunya, duta besar Amerika untuk Pakistan, Anne Patterson, menulis bahwa panglima militer Pakistan, Jenderal. Ashfaq Parvez Kayani menyerukan “peliputan Predator yang berkelanjutan di zona konflik” di Waziristan Selatan, tempat tentara bergerak melawan pemberontak.

Meskipun surat kabar tersebut mengatakan bahwa “cakupan predator” bisa berarti drone pengintai dibandingkan dengan drone yang dilengkapi rudal, surat kabar tersebut mengatakan bahwa tanggapan para pejabat AS mengindikasikan bahwa Pakistan sedang mencari serangan AS.

Juga pada hari Jumat, sebuah bom meledak di sebuah minibus yang sedang bergerak di daerah suku Orakzai yang dilanda bencana, menewaskan lima penumpang, kata pejabat pemerintah Salim Khan. Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab dan motif serangan tersebut masih belum jelas. Wilayah ini telah menjadi lokasi operasi militer Pakistan melawan pemberontak.

Togel HK