Pemerintahan baru Polandia menjadikan kepala kantor pakar NATO melakukan serangan malam
Warsaw, Polandia – Para pejabat dari pemerintahan sayap kanan baru Polandia, yang didukung oleh tentara, memasuki kantor pusat kontra-intelijen NATO yang masih baru tak lama setelah tengah malam pada hari Jumat untuk mengganti kepala pusat tersebut dengan seseorang yang loyal kepada kepemimpinan baru.
Ketua sebelumnya, kol. Krzysztof Dusza gagal menindaklanjuti perintah pemecatan minggu lalu, kata Bartlomiej Misiewicz, pejabat Kementerian Pertahanan. Dia mengatakan izin Dusza untuk mengakses informasi rahasia baru-baru ini telah dicabut dan dia tidak dapat melanjutkan jabatannya.
Tidak ada perlawanan, dan Dusza tidak ada, namun ketua pusat bisa masuk.
Tidak ada penjelasan dari pemerintah atas pemogokan dramatis yang terjadi pada pukul 1:30 pagi itu
Pusat tersebut masih dibentuk dan menyewa ruang dari kontra intelijen militer Polandia.
Pemerintahan hukum dan keadilan yang baru telah mengganti staf puncak di seluruh dinas keamanan negara.
Dusza mengatakan di TVN24 bahwa dia belum menerima surat pemecatan dan yakin dia masih menjabat sebagai kepala pusat.
Insiden tersebut memicu reaksi marah dari oposisi politik.
“Saya yakin belum pernah terjadi dalam sejarah NATO bahwa negara anggota menyerang pos terdepan NATO,” kata Tomasz Siemoniak, yang merupakan menteri pertahanan di pemerintahan sentris Polandia sebelumnya.
Ternyata pernyataan ini berlebihan.
“Ini adalah urusan pihak berwenang Polandia,” kata seorang pejabat NATO di Brussels, yang berbicara tanpa mau disebutkan namanya karena dia tidak berwenang membuat pernyataan publik.
“Pusat Keunggulan Kontra Intelijen di Polandia belum diakreditasi oleh NATO,” katanya.
Pejabat tersebut mengatakan bahwa pusat keunggulan NATO “adalah pusat penelitian internasional, yang didanai dan dikelola secara nasional atau multinasional, dan bekerja sama dengan aliansi tersebut, namun mereka bukan badan NATO.”
Konferensi di Warsawa diselenggarakan bersama oleh Polandia dan Slovakia dan akan berpusat di Krakow, di selatan Polandia.
Polandia berada dalam krisis politik sejak Hukum dan Keadilan berkuasa pada pertengahan November. Upaya partai tersebut untuk menempatkan pendukungnya di Mahkamah Konstitusi – yang menolak mengizinkan tiga hakim yang dipilih secara sah oleh pemerintah sebelumnya – memicu krisis yang mendalam.
Penentangan terhadap cara partai tersebut mengkonsolidasikan kekuasaan menyebabkan puluhan ribu pengunjuk rasa akhir pekan lalu dan lebih banyak unjuk rasa di seluruh Polandia direncanakan pada hari Sabtu.
___
Penulis Associated Press John-Thor Dahlburg di Brussels dan Vanessa Gera di Warsawa berkontribusi pada laporan ini.