Pemimpin Austria menyarankan ‘mengatur ulang’ tawaran Turki untuk menjadi anggota Uni Eropa

Berita terkini setelah upaya kudeta yang gagal di Turki (sepanjang waktu lokal):

13:30

Kanselir Austria mengatakan ada tanda-tanda bahwa Turki sedang menuju kediktatoran dan mempertanyakan alasan untuk terus bernegosiasi dengan Turki mengenai keanggotaan UE.

Christian Kern mengatakan mungkin ini saatnya untuk menekan “tombol reset” pada pembicaraan tersebut, dan menambahkan bahwa dia menginginkan “diskusi kritis” mengenai masalah ini pada pertemuan puncak Uni Eropa bulan depan.

Kern melontarkan komentar tersebut pada siaran berita larut malam pada hari Rabu.

Dia mengatakan “tidak ada perspektif realistis mengenai keanggotaan” bagi Turki. Pemimpin Austria malah menyerukan “pendekatan baru” berdasarkan kebutuhan akan hubungan ekonomi yang erat antara UE dan Ankara.

Dia berbicara tentang “tanda-tanda yang tidak dapat disangkal” bahwa Turki sedang bergerak menuju kediktatoran di bawah Presiden Recep Tayyip Erdogan.

___

13:25

Presiden Recep Tayyip Erdoğan bersumpah untuk mengejar perusahaan-perusahaan yang terkait dengan ulama Muslim yang berbasis di AS yang ia tuduh berada di balik kudeta Turki yang gagal pada 15 Juli.

Pemerintah Turki mencirikan gerakan Fethullah Gulen, yang tinggal di pengasingan di Pennsylvania, sebagai organisasi teroris.

Berbicara kepada para kepala kamar dagang di Ankara pada hari Kamis, Erdogan mengatakan pemerintah “bertekad untuk sepenuhnya memutus semua hubungan bisnis dengan organisasi ini, yang berlumuran darah.”

Dia menambahkan bahwa “setiap sen” yang disalurkan ke gerakan Gulen “adalah peluru yang ditempatkan di dalam tong yang akan ditembakkan terhadap negara ini. Dengan cara yang sama kita tidak memaafkan mereka yang menembakkan peluru, kita tidak akan memaafkan mereka yang mendanai peluru.”