Pemimpin Suriah menggagalkan upaya Washington untuk meningkatkan hubungan

BEIRUT – Presiden Suriah menuduh Amerika Serikat menabur kekacauan di luar negeri dan menolak upaya Washington untuk meningkatkan hubungan dengan Damaskus.

Bashar Assad mengatakan kepada surat kabar Al-Hayat dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada hari Selasa bahwa AS “menciptakan kekacauan di setiap tempat yang dimasukinya.”

“Apakah Afghanistan stabil? Apakah Somalia stabil? Apakah mereka membawa stabilitas ke Lebanon pada tahun 1983?” tanya Assad, mengacu pada intervensi AS dalam perang saudara selama 15 tahun di Lebanon yang berakhir pada tahun 1990.

Presiden AS Barack Obama telah melakukan penempatan berulang kali ke Damaskus tahun ini, menunjuk duta besar AS pertama untuk Suriah sejak tahun 2005 dan mengirimkan diplomat penting untuk bertemu dengan Assad. Obama berusaha membujuk Damaskus agar menjauh dari aliansinya dengan Iran dan kelompok militan seperti Hizbullah dan Hamas Palestina.

Namun Suriah terus memperkuat hubungan dengan para pengkritik Washington, seperti Iran dan Venezuela.

Dalam wawancara hari Selasa, Assad juga memperingatkan bahwa tuduhan pembunuhan mantan Perdana Menteri Lebanon Rafik Hariri pada tahun 2005 yang masih menunggu keputusan dapat menghancurkan Lebanon.

Assad mengatakan Lebanon “terpecah berdasarkan sektarian” dan tuduhan dalam kasus tersebut dapat memecah belah negara tersebut.

“Bentrokan apa pun kapan pun antara kelompok mana pun akan menyabotase dan menghancurkan Lebanon,” katanya.

Sebuah pemboman truk besar-besaran di Beirut menewaskan Hariri dan 22 orang lainnya pada 14 Februari 2005. Pengadilan PBB sedang menyelidiki kasus ini, namun belum menuntut siapa pun.

Segera setelah pembunuhan itu, kecurigaan muncul di negara tetangga Suriah ketika Hariri berusaha melemahkan dominasinya di Lebanon. Suriah membantah terlibat dalam pembunuhan tersebut.

Pembunuhan tersebut memicu perlawanan terhadap Damaskus dan memicu demonstrasi jalanan besar-besaran yang membantu mengakhiri 29 tahun kehadiran militer Suriah di Lebanon. Hal ini membuka jalan bagi partai-partai pro-Barat untuk memimpin pemerintahan pada pemilu berikutnya.

Banyak pihak memperkirakan pengadilan akan mendakwa anggota Hizbullah, milisi Syiah dukungan Suriah yang kini berbagi kekuasaan dalam pemerintahan persatuan yang rapuh dengan koalisi dukungan Barat.

Pemimpin Hizbullah Sheik Hassan Nasrallah mengatakan dia memperkirakan pengadilan akan mendakwa anggota kelompoknya. Dia berjanji tidak akan menyerahkan mereka untuk diadili.

Banyak yang khawatir bahwa tuduhan terhadap anggota Hizbullah dapat memicu kekerasan antara Muslim Syiah dan Sunni. Pada tahun 2008, bentrokan sektarian menewaskan 81 orang dan hampir menjerumuskan Lebanon ke dalam perang saudara lagi.

sbobet terpercaya