Pemindaian otak dapat mengidentifikasi penyakit yang berhubungan dengan gegar otak, kata penelitian

Sebuah teknik pemindaian otak suatu hari nanti dapat membantu mengidentifikasi orang-orang dengan penyakit yang terkait dengan gegar otak dalam sepak bola dan olahraga lainnya, sebuah penyakit yang sekarang hanya didiagnosis setelah kematian, sebuah penelitian kecil menunjukkan.

Pemindaian terhadap 14 pensiunan pemain sepak bola yang berisiko terkena kondisi tersebut, yang disebut CTE, mengungkapkan endapan protein abnormal dalam pola yang mirip dengan yang ditemukan pada penyakit tersebut saat otopsi.

CTE adalah singkatan dari ensefalopati traumatis kronis. Hal ini menyebabkan degenerasi otak progresif pada atlet dan orang lain yang menderita gegar otak berulang kali dan pukulan lain di kepala. Gejalanya meliputi kehilangan ingatan, kebingungan, agresi, depresi, dan demensia progresif.

Tidak ada obat yang diketahui. Namun pendekatan pemindaian otak meningkatkan kemungkinan mendeteksi penyakit ini sejak dini, ketika peluang keberhasilan pengobatan eksperimental akan menjadi lebih besar, kata penulis penelitian.

Hal ini juga dapat menjelaskan penyakit ini dan membantu atlet mengambil keputusan mengenai pensiun, kata seorang penulis studi, Dr. Julian Bailes, direktur asosiasi Institut Neurologi NorthShore di Evanston, Illinois, mengatakan.

Dia dan yang lainnya menyajikan hasilnya dalam sebuah makalah yang dirilis Senin oleh Proceedings of the National Academy of Sciences.

Joseph Maroon dari University of Pittsburgh Medical Center, yang tidak terlibat dalam penelitian ini, menyebut hasil ini sebagai “langkah maju yang besar dalam mendeteksi CTE sebelum kematian.”

Seperti penulisnya, dia mengatakan hasil ini membuka jalan bagi penelitian yang lebih besar untuk menyelidiki kegunaan teknik ini.

Penelitian terhadap 14 pensiunan pemain sepak bola profesional termasuk satu orang menderita demensia, satu orang tanpa gejala yang jelas, dan 12 orang mengalami defisit fungsi mental yang disebut gangguan kognitif ringan. Semuanya mempunyai riwayat gegar otak berulang dan pukulan lain di kepala.

Untuk penelitian ini, mereka disuntik dengan zat yang mengikat endapan protein abnormal yang ditemukan di CTE dan membuatnya terlihat pada pemindaian PET. Gambar PET yang dihasilkan berbeda dengan hasil pada 28 orang sehat dan 24 orang dengan penyakit Alzheimer, suatu kondisi yang gejalanya menyerupai CTE.

Maroon mengatakan teknik ini dapat memberikan jawaban yang lebih pasti jika para ilmuwan dapat menemukan zat pengikat yang lebih spesifik mengikat protein abnormal tersebut.

Toto SGP