Pengadilan Pakistan mengatakan tersangka pembunuhan asal AS tidak memiliki kekebalan diplomatik
LAHORE, Pakistan – Pengadilan Pakistan hari Kamis mengatakan pihaknya akan melanjutkan persidangan terhadap seorang kontraktor CIA AS yang ditangkap atas penembakan yang menewaskan dua warga Pakistan, namun menunda untuk mendakwanya, kata pengacara dari kedua belah pihak. Pengadilan juga mengatakan tidak ada bukti bahwa Raymond Allen Davis memiliki kekebalan diplomatik seperti yang ditegaskan oleh pengacaranya dan Washington, kata mereka.
Keputusan tersebut merupakan pukulan bagi Washington, yang mengatakan Raymond Allen Davis dianggap sebagai diplomat dan dilindungi statusnya dari penuntutan. Namun, masalah kekebalan masih dipertimbangkan oleh Pengadilan Tinggi Lahore, yang mungkin membatalkan temuan pengadilan pada hari Kamis.
Kasus ini telah memperburuk hubungan antara AS dan Pakistan, yang aliansinya dipandang sebagai bagian penting dalam mengakhiri perang di Afghanistan. Washington berpendapat bahwa Davis bertindak untuk membela diri dari perampok. Pemerintah Pakistan, yang khawatir akan reaksi publik, belum memutuskan apakah Davis mempunyai kekebalan dan mengatakan kasusnya akan dibawa ke pengadilan.
Davis muncul bersama penasihat hukum untuk pertama kalinya pada sidang hari Kamis.
“Pengadilan tidak menghentikan sidang atas dasar kekebalan,” kata pengacaranya, Zahid Bokhari, usai sidang pagi.
Asad Manzoor Butt, pengacara yang mewakili korban dalam kasus ini, mengatakan sidang berikutnya dijadwalkan pada 8 Maret. Pengadilan Tinggi Lahore diperkirakan akan membahas kembali pertanyaan kekebalan tersebut pada 14 Maret.
Para pejabat AS awalnya menggambarkan Davis sebagai pegawai konsulat atau kedutaan, namun kemudian mengatakan tanpa menyebut nama bahwa dia melakukan pekerjaan keamanan di Pakistan sebagai kontraktor CIA. Mereka mengatakan tidak ada bedanya dengan hak kekebalan diplomatiknya.
Bulan lalu, Presiden Barack Obama menyebutnya sebagai “diplomat kami” dan menuntut pembebasannya.
Selain dua pria yang menembak Davis, orang Pakistan ketiga tewas ketika sebuah mobil Amerika ditabrak oleh mobil Amerika di kota timur Lahore pada 27 Januari ketika mencoba membantu orang Amerika tersebut.
Beberapa anggota Kongres mengancam akan memotong dana pembangunan ke Pakistan jika Davis ditahan lebih lama lagi. Obama, yang berusaha mendapatkan dukungan Pakistan untuk membantunya melawan Taliban di Afghanistan, mengizinkan pencairan bantuan sebesar $7,5 miliar selama lima tahun untuk mendukung negara tersebut.
Kasus ini juga memicu ketegangan antara CIA dan badan Intelijen Antar-Layanan Pakistan. Kedua lembaga tersebut tidak berbicara kepada media secara rinci tentang operasi mereka, namun nampaknya ISI marah pada CIA karena melakukan operasi di negara tersebut tanpa sepengetahuannya, atau malu karena ketahuan membiarkan mereka bekerja secara independen.