Pengemudi tanpa izin mengaku bersalah atas pembunuhan tak disengaja atas kematian gadis berusia 4 tahun di New York
BARU YORK – Seorang pengemudi remaja tanpa izin yang dituduh membunuh seorang gadis berusia 4 tahun saat melarikan diri dari polisi telah mengaku bersalah atas pembunuhan tidak berencana dan dakwaan lain dalam kesepakatan pembelaan yang diperkirakan akan mengakibatkan hukuman penjara tiga hingga sembilan tahun.
Franklin Reyes Jr. memohon pada hari Kamis setelah hakim Manhattan memberinya waktu satu hari lagi untuk memutuskan kesepakatan hukuman yang ditawarkan oleh pengadilan atas kematian Ariel Russo pada bulan Juni 2013. Jaksa menginginkan hukuman hingga 11 hingga 15 tahun.
Reyes juga mengaku bersalah atas penyerangan, pelarian yang melanggar hukum dari seorang petugas polisi dan melarikan diri, menurut kantor Kejaksaan Distrik Manhattan. Dia diperkirakan akan dijatuhi hukuman pada 25 Maret.
Reyes berusia 17 tahun ketika kecelakaan itu terjadi. Namun hakim mengatakan pada bulan Januari bahwa Reyes tidak dapat diperlakukan sebagai pelaku remaja karena dia telah ditangkap dua kali atas tuduhan kejahatan sejak kecelakaan fatal tersebut.
Reyes, yang mengendarai SUV orangtuanya tanpa SIM, melompati tepi jalan dan menabrak sebuah restoran di lantai dasar sebuah gedung apartemen di West 97th Street dan Amsterdam Avenue, menjepit Ariel dan neneknya, Katie Gutierrez.
Dia kemudian melarikan diri dari petugas yang berusaha menghentikannya agar tidak mengemudi secara tidak menentu.
“Dia ingin meminta maaf kepada keluarga sejak awal,” kata ibu Reyes, Lilia Reyes, di luar pengadilan, Kamis. “Dia tidak pernah melakukan apa pun dengan sengaja.”
Tragedi tersebut mendorong perubahan legislatif dalam melacak waktu tanggap darurat.
Kota tersebut, mengutip kematian Ariel, memberlakukan undang-undang yang mengharuskan pemadam kebakaran menghitung waktu tanggap darurat sejak panggilan dilakukan, bukan ketika operator 911 mengalihkan panggilan ke petugas operator.
Departemen investigasi kota mengatakan kesalahan manusia menyebabkan keterlambatan empat menit dalam memproses panggilan untuk membawa ambulans ke tempat kejadian. Namun, waktu responsnya dinilai masih lebih cepat dari rata-rata.
Petugas polisi segera tiba di lokasi kejadian dan mulai memanggil ambulans melalui radio. Namun petugas medis darurat 911 tidak mengambil tindakan untuk memproses informasi tersebut dan mengambil istirahat, kata Departemen Investigasi. Seorang kolega membebaskannya, memperhatikan pekerjaan yang belum terpecahkan dan segera mulai mengerjakannya. Seorang letnan yang ditugaskan untuk mengawasi petugas operator mengatakan dia sibuk dengan urusan administrasi dan tidak memperhatikan pekerjaan yang masih ada.
Seorang petugas pemadam kebakaran yang lewat dan penyelamat dari ambulans yang ditandai merawat Ariel yang tidak sadarkan diri di jalan. Dia dinyatakan meninggal tak lama setelah tiba di rumah sakit.