Pentagon: Pemerintah Tiongkok melakukan serangan cyber
Pentagon menggunakan laporan tahunannya mengenai Tiongkok untuk pertama kalinya untuk secara langsung menuduh bahwa pemerintah dan militer Beijing telah melakukan serangan berbasis komputer terhadap AS, termasuk upaya untuk mencuri informasi dari badan-badan federal.
Dalam sebuah laporan baru mengenai militer Tiongkok, Departemen Pertahanan melangkah lebih jauh dari sebelumnya, dengan mengatakan bahwa serangan siber berasal dari Tiongkok dan mungkin terkait dengan penggunaan pakar sipil oleh Beijing dalam serangan rahasia terhadap perusahaan-perusahaan AS. Namun selama setahun terakhir, pejabat pemerintah AS dan pakar keamanan siber swasta semakin memperkuat tuduhan bahwa pemerintah Tiongkok terlibat langsung dalam spionase siber terhadap AS.
Pada bulan Februari, sebuah perusahaan keamanan siber yang berbasis di AS, Mandiant, mengeluarkan laporan yang menuduh unit rahasia militer Tiongkok di Shanghai melakukan serangan siber selama bertahun-tahun terhadap lebih dari 140 perusahaan, yang sebagian besar adalah perusahaan Amerika.
Laporan Pentagon, yang dirilis hari Senin, mengatakan bahwa, “Pada tahun 2012, banyak sistem komputer di seluruh dunia, termasuk yang dimiliki oleh pemerintah AS, terus menjadi sasaran para penyusup, beberapa di antaranya tampaknya ditujukan langsung pada pemerintah dan militer Tiongkok. menulis adalah..”
Dikatakan bahwa Tiongkok menggunakan kemampuan dunia mayanya untuk mengumpulkan intelijen untuk melawan program diplomatik, ekonomi, dan pertahanan AS. Dan laporan tersebut memperingatkan bahwa keterampilan komputasi yang dibutuhkan untuk spionase serupa dengan yang dibutuhkan untuk melakukan perang dunia maya.
Kata-kata baru dalam laporan tersebut melanjutkan upaya yang semakin meningkat oleh para pejabat AS untuk memperingatkan Tiongkok atas serangan siber tersebut dan mendorong dialog yang lebih terbuka dengan Beijing mengenai masalah ini.
Laporan tahunan tersebut juga memberikan gambaran rinci tentang kemajuan militer Tiongkok.
Menilai perkembangan terakhir, laporan itu mengatakan para pemimpin Beijing semakin mengandalkan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) untuk melaksanakan misi yang melampaui batas wilayah Tiongkok. Misalnya, mereka berkontribusi dalam mendukung operasi evakuasi di Libya, mengirim kapal rumah sakit ke Amerika Latin dan mengambil peran kepemimpinan dalam operasi penjaga perdamaian PBB.
“Untuk mencapai tujuan strategis yang lebih luas dan menyatakan diri sebagai ‘kepentingan inti’, Tiongkok sedang mengupayakan program modernisasi militer yang kuat dan sistematis,” kata laporan itu.
Laporan tersebut mengatakan bahwa Tiongkok sedang memodernisasi kekuatan rudal balistik jarak pendeknya dan memperoleh lebih banyak rudal jarak menengah konvensional untuk meningkatkan jangkauan serangan presisi terhadap sasaran darat dan kapal angkatan laut, termasuk kapal induk, yang beroperasi jauh dari Tiongkok. . bank.