Perjalanan bisnis Tiongkok akan meningkat
“Raksasa tidur” ini bergerak tidak seperti sebelumnya. Perjalanan bisnis Tiongkok, yang selama satu dekade terakhir didorong oleh pertumbuhan ekonomi yang pesat, merupakan indikasi meningkatnya pengaruh negara tersebut di pasar global.
Bulan ini, Asosiasi Perjalanan Bisnis Global (GBTA) merilis temuan penelitian mereka tentang masa depan belanja perjalanan bisnis Tiongkok dan jumlahnya sangat mencengangkan.
Anggaran perjalanan bisnis negara ini diperkirakan akan tumbuh sebesar 17% pada tahun ini dan 21% pada tahun 2013 hingga mencapai $245 miliar. Saat ini Tiongkok berada di peringkat kedua setelah AS dalam hal belanja perjalanan bisnis, dan Tiongkok dapat menyalip AS dalam beberapa tahun ke depan.
Apa dampak jika Tiongkok menjadi pasar perjalanan bisnis terbesar?
Lokalisasi, dalam dan luar negeri. Jaringan hotel besar berupaya keras untuk melayani kelas menengah Tiongkok yang sering bepergian. Hotel internasional meluncurkan lokasi baru dengan nama Tiongkok dan menciptakan merek hotel yang berpusat pada Tiongkok. International Hotel Group (IHG) meluncurkan jaringan kelas bisnis bernama Hualuxe Hotels & Resorts dengan layanan yang mencerminkan nilai-nilai budaya Tiongkok, seperti penawaran status elit – juga akan ada kedatangan VIP terpisah untuk tamu tingkat tinggi. sebagai Club Lounge eksklusif. Hotel-hotel lain akan mulai menawarkan latihan tai chi setiap hari dan menu bubur 24 jam. Di luar Tiongkok, sejumlah merek membuka hotel ramah Tionghoa di tujuan perjalanan bisnis utama Tiongkok seperti San Francisco, New York City, Tokyo, dan Sydney dengan layanan seperti staf berbahasa Mandarin dan fasilitas seperti penawaran sarapan khas Tiongkok.
Infrastruktur mengalami kemajuan. Karena banyaknya wisatawan yang datang ke negara ini, pembangunan besar-besaran dan perbaikan infrastruktur sedang dilakukan. Selama dekade terakhir, empat bandara terbesar di Tiongkok – Beijing, Shanghai-Pudong, Shanghai-Honqiao dan Guangzhou – telah berkembang dua kali lipat. Pembangunan lebih dari 100 hotel baru direncanakan dalam sepuluh tahun ke depan, untuk memastikan bahwa masyarakat yang bepergian memiliki tempat untuk menginap.
Stabilitas ekonomi? Meskipun 50% ekspor Tiongkok ditujukan ke AS dan Eropa, resesi dan krisis utang di negara-negara tersebut diperkirakan tidak akan merusak kesehatan keuangan negara tersebut. Kebijakan baru-baru ini telah mendorong fokus pada konsumsi domestik, yang akan membantu melindungi Tiongkok dari kemalangan perekonomian eksternal.
Meskipun perjalanan bisnis dalam negeri Tiongkok menyumbang sebagian besar pengeluaran (diperkirakan mencapai $233 miliar pada tahun depan), perjalanan internasional tetap berjalan dengan baik—analis GBTA memperkirakan peningkatan pengeluaran hampir sebesar 30% dalam jangka waktu yang sama. Angka-angka ini merupakan angka yang menjanjikan karena perjalanan bisnis merupakan indikator utama iklim perekonomian.