Pertahankan keterlibatan pekerja virtual sejak awal dengan 4 praktik orientasi sederhana ini
Setiap kali Anda masuk ke lobi hotel untuk pertama kalinya, kemungkinan besar Anda akan langsung menilai berdasarkan lingkungan sekitar dan cara Anda disambut dan diperlakukan oleh staf. Demikian pula, bagaimana seorang karyawan baru disambut dan diperlakukan oleh tim barunya akan menentukan suasana pengalaman kerja tersebut.
Terkait: 5 Pelajaran dari 5 tahun mengelola pekerja jarak jauh
Program orientasi yang sukses dapat meningkatkan keterlibatan dan retensi. Saat bekerja dengan karyawan jarak jauh, program orientasi yang luar biasa dan menyeluruh menjadi lebih penting. Menjaga pekerja jarak jauh tetap sibuk tentu saja merupakan sebuah tantangan. Namun menetapkan suasana yang tepat selama tahap orientasi akan meningkatkan keterlibatan, produktivitas, dan kepuasan karyawan.
Jadi, jika perusahaan Anda menggunakan pekerja jarak jauh, ikuti empat praktik terbaik berikut untuk mempersiapkan seluruh tim meraih kesuksesan.
1. Sadarilah bahwa orientasi dimulai saat perekrutan.
Orientasi sebenarnya dimulai selama proses perekrutan . Manajer harus mengajukan pertanyaan wawancara perilaku yang strategis yang akan memberikan gambaran tentang etos kerja kandidat, kemampuan untuk bekerja secara mandiri, dan kesesuaiannya dengan organisasi yang lebih besar. Carilah tanda-tanda bahwa para kandidat adalah orang yang mandiri dan akan berhasil dalam lingkungan kerja yang seringkali terisolasi.
Penting untuk diingat bahwa pekerjaan jarak jauh sangat berbeda dengan bekerja di tempat. Orang yang suka berteman dan ekstrovert mungkin cocok bekerja di kantor perusahaan, namun orang tersebut mungkin tidak mampu menangani pengaturan kerja virtual. Di sisi lain, seorang introvert yang mungkin tidak cocok dengan lingkungan kantor yang sibuk dapat menjadi tambahan yang bagus untuk tim dari sudut pandang telecommuting. Menilai keterampilan memang penting, namun juga penting untuk menilai kemampuan kandidat untuk berkembang saat bekerja jarak jauh.
2. Menerapkan teknologi yang tepat.
Peningkatan telecommuting adalah hasil dari kemajuan teknologi. Gunakan teknologi untuk keuntungan Anda agar pekerja jarak jauh tetap berinteraksi dengan tim asal. Obrolan video, perangkat lunak rapat, pesan instan, perangkat lunak manajemen proyek, dan aplikasi seluler semakin memudahkan Anda untuk tetap terhubung.
Jadi pilihlah teknologi Anda berdasarkan kebutuhan grup, dan pastikan perusahaan Anda memiliki bandwidth dan kemampuan untuk menjaga teknologi tersebut tetap berjalan. Teknologi ini memanusiakan pengalaman digital dan membina hubungan dengan karyawan jarak jauh yang lebih kuat dan lebih baik daripada panggilan telepon atau email.
3. Pertahankan koneksi yang berkelanjutan.
Sangat mudah bagi pekerja virtual untuk masuk dalam kategori “tidak terlihat, tidak terpikirkan”. 90 hari pertama masa kerja karyawan menentukan tahapan kesuksesan di masa depan, dan manajer harus bersedia dan mampu menyisihkan waktu untuk terhubung secara rutin dengan pekerja jarak jauh di minggu-minggu pertama mereka, guna membangun pola dan ritme untuk tetap berhubungan. .
Karyawan dan manajer jarak jauh harus berbicara setiap hari selama dua hingga tiga minggu pertama. Selama check-in tersebut, manajer harus memastikan karyawan tersebut memahami dengan jelas prioritasnya dan apa yang perlu dilakukan. Setelah kemajuan tercapai, obrolan tersebut mungkin menjadi lebih jarang dan akhirnya menjadi komunikasi mingguan atau dua mingguan, tergantung pada sifat tugas yang ada.
Terkait: 4 mitos yang terbantahkan tentang karyawan yang bekerja jarak jauh
4. Membantu para telecommuter membantu diri mereka sendiri.
Manajer bukan satu-satunya anggota tim yang tertantang oleh telecommuting. Para karyawan sendiri juga menghadapi tantangan. Bekerja dari rumah dapat membuat karyawan merasa terisolasi dan menghadapi banyak gangguan setiap harinya. Pekerja virtual juga dapat menghadapi tantangan dalam menjalin hubungan dengan anggota tim dan kolega.
Pengusaha dapat membantu memudahkan transisi ke pekerjaan virtual dengan mengembangkan praktik terbaik untuk kerja jarak jauh. Praktik terbaik tersebut dapat dikomunikasikan melalui kreativitas, Abad kedua puluh satu metode. Pertimbangkan opsi seperti:
- Wiki telecommuting — Di sini, pekerja jarak jauh dapat berbagi sumber daya, saran, dan tip.
- Buku Panduan Video — Pekerja jarak jauh dan anggota tim lainnya merekam video pendek yang memberikan saran kepada pekerja jarak jauh baru.
- Grup media sosial — Gunakan platform media sosial internal seperti Maaf atau Pemeran Sosialmenyiapkan grup yang memungkinkan pekerja virtual terhubung dengan sumber daya dan kolega.
- Sistem “teman” – Memasangkan karyawan virtual dengan karyawan di kantor pusat untuk bertindak sebagai mentor.
Tidak sulit untuk melibatkan pekerja jarak jauh; itu hanya membutuhkan komitmen untuk membuat karyawan tersebut merasa terhubung dengan tim. Melalui praktik perekrutan yang kuat, penerapan teknologi yang strategis, komunikasi berkelanjutan, dan pemikiran kreatif, para manajer dapat menciptakan lingkungan kerja yang baik bahkan bagi anggota tim mereka yang secara geografis paling jauh sekalipun.
Terkait: 7 Cara Membuat Pekerjaan Jarak Jauh Bekerja Lebih Baik