Perwira senior militer Korea Utara membelot ke Selatan
Seoul, Korea Selatan – Seorang kolonel dari badan mata-mata militer Korea Utara membelot ke Korea Selatan tahun lalu dalam sebuah pembelotan tingkat senior yang jarang terjadi, kata para pejabat Seoul, Senin.
Pengumuman tersebut muncul tiga hari setelah Seoul mengungkapkan bahwa 13 warga Korea Utara yang bekerja di restoran yang sama di negara asing telah membelot ke Korea Selatan. Mereka adalah kelompok terbesar yang membelot sejak pemimpin muda Korea Utara, Kim Jong Un, mengambil alih kekuasaan pada akhir tahun 2011. Media Korea Selatan melaporkan bahwa restoran tersebut terletak di kota Ningbo, Tiongkok timur.
Kolonel tersebut bekerja untuk Biro Pengintaian Umum militer Korea Utara sebelum membelot ke Korea Selatan, menurut Kementerian Pertahanan dan Unifikasi Seoul. Kedua kementerian menolak memberikan rincian lebih lanjut, termasuk motif pembelotan tersebut.
Badan intelijen tersebut diyakini berada di balik dua serangan mematikan yang dituduhkan dilakukan oleh Pyongyang yang menewaskan 50 warga Korea Selatan pada tahun 2010.
Kadang-kadang ada laporan tentang tentara tingkat rendah Korea Utara yang membelot, tetapi tidak biasa bagi seorang kolonel untuk membelot ke Korea Selatan.
Orang Korea Utara tingkat tertinggi yang menerima suaka di Korea Selatan adalah Hwang Jang-yop, seorang pejabat senior Partai Pekerja yang berkuasa yang pernah mengajari mendiang ayah diktator Kim, Kim Jong Il. Pembelotan Hwang pada tahun 1997 dipandang oleh banyak warga Korea Selatan sebagai sumber keuntungan intelijen dan tanda yang jelas bahwa sistem politik Korea Utara lebih rendah dibandingkan sistem politik Korea Selatan. Hwang meninggal pada tahun 2010.
Lebih dari 29.000 warga Korea Utara telah membelot ke Korea Selatan sejak berakhirnya Perang Korea tahun 1950-1953, menurut catatan pemerintah Korea Selatan. Banyak pembelot yang bersaksi bahwa mereka ingin menghindari sistem politik yang keras dan kemiskinan di Korea Utara.
Pembelotan merupakan sumber pertikaian sengit antar kedua Korea, yang masih terpecah belah di sepanjang perbatasan yang paling dijaga ketat di dunia sejak akhir Perang Korea. Pyongyang biasanya menuduh Seoul membujuk warga Korea Utara untuk membelot, namun hal ini dibantah oleh Seoul.