Polisi Bali mengatakan pasangan Amerika mengakui ‘pembunuhan dalam koper’ terhadap ibu wanita tersebut
Polisi di Bali mengatakan seorang pria Amerika mengaku membunuh ibu pacarnya bulan lalu, sementara kekasihnya mengaku membantunya memasukkan jenazah korban ke dalam koper.
Djoko Heru Utomo, Kapolsek Ibu Kota Bali, Denpasar, mengatakan Berita Langit Jumat, baik Tommy Schaefer, 21, dan Heather Mack, 19, mengakui peran mereka masing-masing dalam kematian Sheila von Wiese Mack yang berusia 62 tahun. Koper berisi jenazah wanita lanjut usia itu ditemukan di dalam truk taksi di kawasan resor Nusa Dua pada 12 Agustus.
Heather Mack dan Schaefer ditangkap keesokan harinya di hotel lain tempat mereka check in dengan kartu kredit Sheila Mack. Mereka awalnya mengatakan kepada polisi bahwa penyusup bertopeng asal Indonesia bertanggung jawab atas kematian Sheila.
Utomo mengatakan Schaefer membunuh Sheila Mack setelah keduanya bertengkar, sedangkan Heather Mack mengaku menyaksikan pembunuhan itu terjadi. Kepala polisi mengatakan bahwa Schaefer dan Mack masih diinterogasi untuk “mendapatkan keterangan lengkap”. Tidak jelas apa yang diperdebatkan Sheila Mack dan Schaefer sebelum kematiannya.
Utomo memberitahu Berita.com.au bahwa ia bermaksud untuk menuntut pasangan tersebut dengan pembunuhan tingkat pertama, yang dapat diancam dengan hukuman mati jika sudah terbukti bersalah, dan dakwaan yang lebih ringan yaitu pembunuhan, yang ancaman hukumannya maksimal 20 tahun. Dalam hukum acara pidana Indonesia, tersangka tidak dikenakan tuntutan resmi sampai mereka hadir di pengadilan pada awal persidangan.
Yang memperumit masalah adalah kenyataan bahwa Heather Mack sedang hamil 12 minggu. Dia menolak untuk berbicara dengan penyelidik Indonesia tanpa kehadiran pengacara AS. Menurut News.com.au, seorang pengacara tiba dari Amerika minggu lalu dan menemani Mack ke rumah sakit setempat untuk menjalani USG.
Pengacara setempat Lily Lubis mengatakan Mack telah menyatakan keprihatinannya atas kesejahteraan anaknya yang belum lahir jika dia dijebloskan ke penjara.
“Saya kira wajar jika seorang ibu hamil yang menghadapi kasus seperti itu merasa seperti itu. Dia sangat ingin menjadi ibu yang baik bagi anaknya,” kata Lubis.
Klik untuk mengetahui lebih lanjut dari News.com.au.
Klik untuk mengetahui lebih lanjut dari Sky News.