Presiden Nigeria, Obama akan bertemu di Gedung Putih

Presiden Nigeria, Obama akan bertemu di Gedung Putih

Presiden baru Nigeria, Muhammadu Buhari, bertemu dengan Presiden Barack Obama untuk memperkuat hubungan antara AS dan negara dengan perekonomian terbesar di Afrika, dan untuk mencari bantuan tambahan dalam perang melawan kelompok ekstremis Islam Boko Haram, yang kerusuhan mematikannya menewaskan ribuan orang. melintasi bagian utara negara itu.

Jumat lalu, setidaknya 15 orang tewas dalam aksi bom bunuh diri di tempat salat terbuka pada salah satu hari paling suci dalam kalender Islam.

Pertemuan Obama dengan Buhari juga diperkirakan akan membahas perekonomian Nigeria, yang terpuruk akibat anjloknya harga minyak, masalah keamanan tambahan, dan korupsi pemerintah.

Hubungan AS dengan Nigeria memburuk karena kegagalan pemerintah dan militer, termasuk ketidakmampuan menemukan lebih dari 200 siswi, kebanyakan dari mereka beragama Kristen, yang diculik oleh Boko Haram dari kota Chibok di utara pada bulan April 2014. Penculikan tersebut menimbulkan kecaman internasional dan kampanye “Bring Back Our Girls” yang sampai ke Gedung Putih.

Presiden saat itu, Goodluck Jonathan, marah dengan penolakan AS untuk menjual helikopter tempur pemerintahnya dan membalas dengan menangguhkan program pelatihan militer AS.

Hubungan keduanya kini diperkirakan akan membaik di bawah kepemimpinan Buhari, mantan diktator militer berusia 72 tahun yang telah berjanji setia pada demokrasi dan berjanji untuk mengatasi kekhawatiran AS.

Fakta bahwa Buhari berada di Washington segera setelah menjabat pada akhir Mei merupakan tanda pentingnya hubungan AS dengan Nigeria, kata Gedung Putih. Obama menyampaikan undangan tersebut segera setelah Buhari dinyatakan sebagai pemenang pemilu bulan Maret.

“Bagi kami, rasanya Nigeria berada pada momen penting di mana reformasi nyata bisa dilakukan secara menyeluruh,” Grant Harris, direktur senior urusan Afrika di Dewan Keamanan Nasional, mengatakan kepada wartawan pekan lalu. “Kami menantikan apa yang dapat kami lakukan dengan seorang presiden yang telah menetapkan agenda yang menurut kami merupakan agenda yang tepat pada waktu yang tepat.”

Pemimpin baru Nigeria dikritik karena lambannya membentuk kabinet. Dia belum menunjuk satu pun menteri.

Buhari pekan lalu memecat seluruh eselon atas militer, yang ia tuduh melakukan korupsi sehingga mencegah angkatan bersenjata paling kuat di Afrika untuk menumpas pemberontakan Islam di timur laut Nigeria. Pemberontakan tersebut menewaskan lebih dari 13.000 orang dan membuat 1,5 juta orang lainnya mengungsi.

Selain pertemuan di Ruang Oval dengan Obama, Buhari diperkirakan akan bertemu dengan Wakil Presiden Joe Biden, Menteri Luar Negeri John Kerry dan pejabat senior pemerintahan lainnya.

daftar sbobet