Presiden Sudan bertemu Presiden Mesir di Kairo

Presiden Sudan bertemu Presiden Mesir di Kairo

Presiden Sudan Omar al-Bashir bertemu dengan rekannya dari Mesir di Kairo pada hari Minggu, yang menantang dua surat perintah penangkapan Pengadilan Kriminal Internasional terhadapnya atas dugaan perannya di wilayah Darfur barat yang bergolak di negaranya.

Kunjungan ini menggarisbawahi minat baru dalam kerja sama antara kedua negara bertetangga tersebut, setelah apa yang dilihat banyak orang sebagai periode pengabaian pada tahun-tahun sebelum presiden baru Mesir, Mohammed Morsi, terpilih pada musim panas ini.

Hubungan keduanya memburuk setelah mantan Presiden Hosni Mubarak menuduh Sudan menyembunyikan orang-orang yang diyakini berada di balik upaya pembunuhan terhadapnya di ibu kota Ethiopia, Addis Ababa pada tahun 1995.

Sebelum perjalanan tersebut, Amnesty International di London meminta Kairo untuk membatalkan undangannya kepada pemimpin Sudan tersebut atau menangkapnya pada saat kedatangannya, namun Mesir tidak mengakui yurisdiksi pengadilan tersebut dan malah menyambut al-Bashir di bandara dengan delegasi yang dipimpin oleh Wakil Presiden. Mahmoud Mekki.

Setidaknya ini merupakan kunjungan ketiga al-Bashir ke Mesir sejak surat perintah penangkapan dikeluarkan pada tahun 2009.

Yasser Ali, juru bicara Morsi, mengatakan kepada wartawan bahwa Kairo mengikuti garis Uni Afrika mengenai al-Bashir, yang mengklaim bahwa surat perintah penangkapan ICC tidak melepaskan kekebalan bagi kepala negara, dan bahwa Dewan Keamanan PBB tidak mencabut surat perintah penangkapan presiden Sudan tersebut. Presiden. kekebalan.

Al-Bashir dan Morsi mengisyaratkan adanya perubahan dalam hubungan dan membahas promosi investasi dan perdagangan, serta pembukaan jalur darat untuk menghubungkan kedua negara dengan lebih baik, tambah juru bicara tersebut.

Secara internasional, kedua negara mempunyai kepentingan untuk menjaga keutuhan perjanjian tahun 1959 yang mengalokasikan sebagian besar air Sungai Nil ke Sudan dan Mesir, meskipun ada seruan untuk perjanjian baru yang didukung oleh sembilan negara termasuk Ethiopia, Uganda, Kenya dan Rwanda. Secara khusus, penduduk Mesir yang berjumlah 82 juta jiwa sebagian besar tinggal di sepanjang Sungai Nil dan sangat bergantung pada sungai tersebut sebagai sumber air utama.

Perdana Menteri dan menteri luar negeri Mesir menghadiri pertemuan bilateral antara Morsi dan al-Bashir, serta menteri irigasi, listrik, investasi dan industri Mesir. Di pihak Sudan, perdana menteri negara tersebut, kepala keamanan dan intelijen serta menteri listrik, pertanian, investasi, industri, bendungan dan peternakan juga hadir, menurut kantor berita resmi Mesir, MENA.

Perdana Menteri Mesir, Hesham Kandil, akan mengunjungi Sudan pada hari Rabu dan Kamis.

Result SGP