Putra PM Israel mendapat kecaman karena komentarnya di Facebook
Putra perdana menteri Israel yang berusia 19 tahun mengunggah komentar-komentar yang menghina orang-orang Arab dan Muslim di halaman Facebook-nya, sebuah surat kabar Israel melaporkan pada hari Jumat.
Awal tahun ini, Yair Netanyahu menulis bahwa umat Islam “merayakan kebencian dan kematian,” harian Haaretz melaporkan. Setelah penyerang Palestina memasuki pemukiman di Tepi Barat dan menikam hingga tewas lima anggota keluarga Israel, ia menulis bahwa “teror punya agama dan itu adalah Islam.”
Yair Netanyahu, anak sulung dari dua putra perdana menteri, saat ini menjadi tentara di unit penghubung media tentara Israel.
Pengacara keluarga Netanyahu, David Shimron, mengatakan komentar tersebut adalah komentar seorang “remaja” dan “diambil di luar konteks dalam upaya untuk mencemarkan nama baik perdana menteri dan keluarganya,” kata Shimron dalam sebuah pernyataan yang diberikan kepada Pers Terkait. .
Menurut laporan Haaretz, putra perdana menteri juga mengelola grup Facebook yang menyerukan boikot terhadap bisnis dan produk Arab, dan menggunakan kata-kata kotor untuk menggambarkan orang Arab. Dia berusia 17 tahun saat itu. Kelompok itu memiliki total 23 anggota, lapor surat kabar itu.
Dalam komentar lainnya, ia menulis bahwa tidak pernah ada negara Palestina dan ia berharap “tidak akan pernah ada negara Palestina”.
Haaretz mengatakan komentar tersebut dihapus dalam waktu dua jam setelah surat kabar tersebut meminta tanggapan dari perwakilan perdana menteri.
Halaman Facebook Netanyahu yang lebih muda juga memuat komentar pada acara TV Big Brother versi Israel dan “suka” yang ditujukan pada supermodel Israel Bar Refaeli, serta foto dirinya bersama para pemimpin dunia seperti Bill Clinton dan Silvio Berlusconi.
Seorang juru bicara militer mengatakan para komandan berbicara dengan Netanyahu “untuk mengklarifikasi perintah militer kepada prajurit tersebut, dan menguraikan kesalahannya, seperti yang akan dilakukan terhadap prajurit mana pun yang berada dalam situasi serupa.”
Beberapa komentarnya mendahului dinas militernya, kata militer.
Shimron, pengacara keluarga Netanyahu, mengecam Haaretz karena melaporkan komentar tersebut.
“Mengungkitnya sekarang adalah hal yang konyol dan menunjukkan penggunaan kata-kata sinis dari seorang remaja, yang diucapkan dalam kemarahan, ketika dia tidak dapat membayangkan bahwa suatu hari seseorang akan menggunakannya,” tulis pengacara tersebut.
“Perdana Menteri Netanyahu dan istrinya percaya pada sikap moderat dan toleransi, dan mereka menghormati semua orang tanpa memandang agama, asal atau kebangsaan mereka dan inilah cara mereka membesarkan anak-anak mereka,” kata pernyataan itu.
Keluarga para pemimpin Israel biasanya tidak menjadi pusat perhatian, namun keluarga Netanyahu terkadang menarik perhatian media dengan cara yang menjadi tanggung jawab pemimpin Israel tersebut.
Sara Netanyahu, istri ketiga perdana menteri, telah dikritik karena diduga menganiaya staf rumah tangganya dan mencampuri urusan negara. Dia membantah tuduhan tersebut.