Ratusan fosil telur dinosaurus ditemukan
Inilah kesan seniman tentang bertelurnya sauropoda Ampelosaurus. (JA Peñas – SINC)
Para peneliti di timur laut Spanyol mengatakan mereka telah menemukan ratusan fosil telur dinosaurus, termasuk empat spesies yang belum pernah ditemukan di wilayah tersebut. Telur-telur tersebut kemungkinan ditinggalkan oleh sauropoda jutaan tahun yang lalu.
Telur, pecahan cangkang telur, dan lusinan cakar ditemukan di lapisan stratigrafi formasi geologi Tremp di situs Coll de Nargó di provinsi Lleida, Spanyol, yang merupakan daerah rawa pada akhir abad ke-19.
Periode Cretaceous, kata para peneliti.
“Cangkang telur, telur dan sarang ditemukan berlimpah dan semuanya milik mereka dinosaurusKhususnya Sauropoda,” kata pemimpin studi tersebut, Albert García Sellés dari Miquel Crusafont Catalan Paleontology Institute, kepada kantor berita Spanyol SINC minggu ini.
“Sampai saat ini, hanya satu jenis telur dinosaurus yang telah didokumentasikan di wilayah tersebut: Megaloolithus siruguei,” Sellés menambahkan. Timnya menemukan bukti setidaknya empat spesies lain: Cairanoolithus roussetensis, Megaloolithus aureliensis, Megaloolithus siruguei Dan Megaloolithus baghensis. Telur Megaloolithus diperkirakan berhubungan dengan sauropoda, dinosaurus berleher panjang yang termasuk yang terbesar yang berkeliaran di planet ini.
Kawasan Coll de Nargó dianggap salah satu yang terpenting dinosaurus bersarang wilayah di Eropa, kata para peneliti, menambahkan bahwa penelitian mereka menunjukkan bahwa itu digunakan oleh berbagai dinosaurus dari zaman Campanian Akhir (sekitar 71 juta tahun yang lalu) hingga periode Maastricht Akhir (sekitar 67 juta tahun yang lalu).
“Sebelumnya kami belum pernah menemukan begitu banyak sarang di satu area. Selain itu, keberadaan beberapa spesies telur (spesies telur) pada tingkat yang sama menunjukkan bahwa berbagai jenis dinosaurus berbagi area bersarang yang sama,” kata Sellés seraya menambahkan bahwa telur dinosaurus dapat membantu para ilmuwan menentukan tanggal penemuan di masa depan di situs tersebut.
“Terungkap bahwa berbagai jenis telur terletak pada interval waktu yang sangat spesifik,” jelas Sellés kepada SINC. “Hal ini memungkinkan kami membuat skala biokronologis dengan kapasitas penanggalan yang tepat. Singkatnya, berkat koleksi spesies timur yang ditemukan di Coll de Nargó, kami dapat menentukan usia situs tersebut antara 71 dan 67 juta tahun.”
Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal Cretaceous Research edisi Maret.
Hak Cipta 2013 Ilmu HidupSebuah perusahaan TechMediaNetwork. Semua hak dilindungi undang-undang. Materi ini tidak boleh dipublikasikan, disiarkan, ditulis ulang, atau didistribusikan ulang.