Rubio mempromosikan militer yang kuat sebagai bagian dari kebijakan luar negeri

Rubio mempromosikan militer yang kuat sebagai bagian dari kebijakan luar negeri

Kandidat presiden dari Partai Republik, Marco Rubio, menguraikan doktrin kebijakan luar negeri yang berpusat pada penggunaan kekuatan Amerika secara agresif, meningkatkan belanja militer, dan melindungi hak-hak kelompok minoritas di seluruh dunia.

Senator Florida, yang telah menyatakan pandangan agresif mengenai urusan dunia, juga secara langsung memperingatkan Rusia, Tiongkok dan Iran terhadap “upaya untuk memblokir perdagangan global,” menurut kutipan dari pidato yang dijadwalkan pada Rabu sore di Dewan Hubungan Luar Negeri di New York. .

Di kandidat utama Partai Republik, Rubio memuji pengalamannya dalam kebijakan luar negeri dan menggunakannya sebagai cara untuk membedakan dirinya dari para pesaingnya. Senator yang menjabat pada periode pertama ini bertugas di Komite Hubungan Luar Negeri dan Komite Intelijen, dan ia menjadi kritikus tajam terhadap cara Presiden Barack Obama menangani isu-isu internasional.

Dalam pidato kebijakan besar pertamanya sebagai calon presiden, Rubio menguraikan tiga doktrin kebijakan luar negeri yang menurutnya akan memandu calon presidennya.

Rubio, 43, berpendapat bahwa pemerintah harus “mendanai militer kita secara memadai” bahkan di masa damai dan stabilitas. Dia memperkenalkan amandemen anggaran awal tahun ini untuk meningkatkan belanja pertahanan, namun langkah tersebut gagal. Tidak jelas apakah Rubio akan menanyakan tingkat pengeluaran spesifik pada hari Rabu.

Rubio juga menyerukan penggunaan “kekuatan Amerika untuk menentang segala pelanggaran perairan internasional, wilayah udara, dunia maya, atau luar angkasa.” Dia menyoroti upaya-upaya yang menyebabkan gangguan ekonomi baik melalui serangan langsung atau dengan memblokir transit melalui Laut Cina Selatan atau Selat Hormuz, tempat Iran baru-baru ini menyita kapal berbendera Kepulauan Marshall.

“Hari-hari perdebatan di mana sebuah kapal diberi tanda dan apakah ini merupakan tempat kita mengkritik ekspansionisme teritorial akan berakhir,” katanya dalam kutipan tersebut.

Mencari lebih dari sekedar kekuatan militer, Rubio mengatakan dia akan mendukung perluasan kebebasan ekonomi dan politik, menolak upaya negara-negara besar untuk mengendalikan negara-negara tetangga yang lebih kecil, dan mempromosikan hak-hak perempuan dan agama minoritas di seluruh dunia.

“Rakyat Amerika mendengar tangisan mereka, melihat penderitaan mereka, dan yang terpenting, mereka menginginkan kebebasan,” katanya.

Senator tersebut sangat kritis terhadap hubungan Obama dengan Kuba, negara kepulauan komunis yang ditinggalkan orangtuanya pada tahun 1950an. Dia berargumentasi bahwa pengungkapan presiden kepada Havana adalah sebuah penghargaan prematur bagi sebuah negara dengan pemerintahan yang menindas dan catatan hak asasi manusia yang buruk.